Rencana Bisnis BUMN Peternakan: Impor 10.000 Ton Daging Sapi

9 September 2019 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan mencairkan daging sapi dengan air Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Jangan mencairkan daging sapi dengan air Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang peternakan, PT Berdikari (Persero), memiliki sejumlah rencana bisnis di tahun ini. Terbaru, pihaknya disebut akan mengimpor sebanyak 10.000 ton daging sapi Brasil. Hal ini merupakan penugasan dari Kementerian Perdagangan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama (Dirut) Berdikari, Eko Taufik Wibowo mengatakan, rekomendasi impor daging sapi ini akan keluar dalam waktu dekat, bahkan diproyeksikan bisa terbit pekan ini.
“Akan keluar pada minggu ini karena kemarin harusnya sudah keluar, tapi ada masalah administrasi,” katanya kepada kumparan, Minggu (8/9).
Tak hanya mengimpor daging sapi beku dari Brasil, Berdikari juga akan mengembangkan bisnis peternakan ayam. Lalu, seperti apa rencana Berdikari terkait impor daging sapi dan pengembangan ternak ayam ini? Berikut rangkumannya:
Daging Sapi Beku Brasil Masuk Oktober 2019
Eko mengatakan berdasarkan rencana, daging sapi Brasil ini akan tiba di Indonesia pada awal Oktober 2019. Saat ini tim sedang survei ke Brasil untuk melakukan tender dan kontrak pengadaan.
ADVERTISEMENT
“Sekarang tim sedang negosiasi harga di Brasil. Sudah 4 hari ini,” tambahnya.
Penjual daging sapi di pasar. Foto: Dok. Kementan
Eko membeberkan, daging sapi Brasil ini akan sampai bertahap ke Indonesia. Berdikari, menurut Eko, menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk mengimpor daging sapi ini. Adapun dana ini berasal dari investasi perusahaan.
“Kita siapkan Rp 1 triliun. Berasal dari internal perusahaan, tanpa pinjaman bank. Kami masih memiliki modal kerja yang cukup untuk datangkan daging sapi dari Brasil. Itu dana internal juga karena ada cashflow,” tambahnya.
Daging Sapi Brasil Dijual Rp 80.000 per Kg
Sesampainya daging sapi Brasil ini ke Indonesia, nantinya akan dipasarkan di kisaran harga yang cukup terjangkau, yakni maksimal Rp 80.000 per kilogram (kg) untuk jenis medium.
ADVERTISEMENT
“Ini medium cut. Pokoknya kita rangenya lebih mahal dikit dari daging kerbau. (Harga beli di Brasil) di bawah Rp 80.000 per kg, kita jual maksimal Rp 80.000 per kg,” katanya.
Selain dijual sendiri oleh Berdikari, daging sapi Brasil tersebut akan disebar ke distributor. Hanya saja, Eko menegaskan ada perjanjian bahwa mereka harus menjual ke konsumen maksimal Rp 80.000 per kg.
“Itu komitmen kita. Mereka jual lebih dari Rp 80.000 per kg kita enggak akan kasih. Kita jual ke distributor ke asosiasi,” tegasnya.
Peternakan ayam petelur di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Peternak mengeluhkan kenaikan harga pakan. Foto: kumparan
Kembangkan Bisnis Peternakan Ayam
Berdikari mulai menjalankan bisnis baru di sektor perunggasan sejak tahun 2018 lalu. Dengan menjalankan bisnis ini, pihaknya berharap mampu menjadi salah satu perusahaan integrator ayam terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dirut Berdikari, Eko Taufik Wibowo, mengaku Berdikari akan membangun bisnis dari hulu hingga hilirnya.
“Kita mau seperti integrator sekarang. Kita akan mau menjadi pemain bisnis ayam yang terintegrasi. Dari hulu ke hilir, tetapi hilirnya kemitraan,” katanya.
Untuk saat ini, Berdikari sudah mampu memproduksi anak ayam atau Days Old Chicken Parent Stock (PS) sebesar 100.000 ekor per bulan dengan Final Stock (FS) sekitar 50 ribu ekor per bulan. Sedangkan impor bibit indukan ayam atau Grand Parent Stock (GPS) mencapai 60.000 ekor.
“Untuk investasi kita masih mampu. Kondisi (kandang) sewa sekarang dan masih efisien. Bisnis ayam ini baru dimulai 2018 awal karena instruksinya kita masuk ayam. Dulu masuk hanya di (produk) hilir,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Berdikari juga akan memiliki pabrik pakan ayam. Untuk hal ini, perusahaan siap mengakuisisi perusahaan pabrik pakan ayam. Modal sekitar Rp 100 miliar sudah disiapkan.
“Rencana kita mau bikin pabrik pakan kita akan akuisisi di 2020 minimal untuk produk ayam kita sendiri. Kita lagi survei pabrik pakan yang mau diakuisisi. Investasi, mungkin 30 persen internal dan 70 persen pinjaman,” tutupnya.