Rencana The Fed Mau Naikkan Suku Bunga di Juni Bikin Rupiah Tertekan

3 Mei 2018 9:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar AS bergerak menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di kisaran Rp 13.940.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (3/5), dolar AS kemudian terus naik ke posisi Rp 13.950. Dolar AS mencapai posisi tertingginya pagi ini di Rp 13.965 meskipun sempat melemah tipis ke Rp 13.960.
Secara year to date (ytd), dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 0,027%.
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan rupiah diprediksikan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terhadap dolar AS. Secara teknikal, meskipun indikator Stochastic dan Williams %R pada USD/IDR daily chart terlihat menunjukkan jenuh beli atau overbought. Namun indikator MACD, ADX maupun Ultimate Oscillator masih menunjukkan sinyal positif bagi dolar AS untuk meneruskan penguatannya.
Diproyeksikan bahwa pada bulan ini, The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 1,75%. Hal ini mengingat bahwa tingkat inflasi di negeri Paman Sam tersebut tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun demikian, adapun statement yang dilontarkan The Fed diperkirakan akan lebih cenderung hawkish bagi dolar AS, mengingat pada bulan Juni nanti, dipastikan bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Hal inilah yang berpotensi memberikan tekanan pada rupiah mengingat statement tersebut akan memberikan bullish effect bagi dolar AS.
ADVERTISEMENT
Range USD/IDR hari Kamis adalah: Rp 13.920 hingga Rp 14.020.