Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Republik Demokratik Kongo Borong 5 Pesawat N219 Buatan BUMN PT DI
3 September 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Perusahaan produsen pesawat pelat merah PT Dirgantara Indonesia (PT DI ) mengamankan penjualan 5 unit pesawat N219 untuk penggunaan Pemerintah Republik Demokratik Kongo . Penjualan ini melibatkan perusahaan konglomerat Setiawan Djodi, Setdco Group.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan kontrak jual beli dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan CEO Setdco Group, Setiawan Djody, disaksikan oleh Menteri PPN RI/Bappenas Suharso Monoarfa dan Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti di BICC The Westin Bali Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9).
Mengutip laman Instagram resmi PTDI, Suharso menuturkan Pemerintah Kongo kagum dengan keadaan Indonesia saat ini, sehingga ingin belajar menyusun perencanaan dari RI.
“Kongo akhirnya memborong pesawat made in Indonesia N219 Nurtanio sebanyak 5 unit," kata Suharso dikutip dari laman Instagram resmi PTDI, Selasa (3/9).
Menurut dia, Kongo ingin belajar bagaimana menyusun perencanaan, bagaimana Indonesia bisa sampai seperti hari ini dan mereka kagum. Indonesia sendiri juga akan belajar ke Kongo untuk pengelolaan SDA. Pemerintah membuka ruang untuk berbagi ilmu demi pembangunan ke depan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT DI Gita Amperiawan melihat Afrika memiliki potensi besar untuk pertumbuhan pasar aviasi. Sebab, Afrika memiliki kebutuhan signifikan terhadap pesawat-pesawat regional yang harus mampu beroperasi di bandara-bandara dengan infrastruktur yang belum optimal.
Sementara, pesawat N219 buatan PT DI yang didesain khusus untuk penerbangan perintis di medan yang sulit, tentunya memiliki keunggulan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Afrika. Meski demikian, Gita juga menyebut pesawat besutan PT DI ini juga tetap bisa digunakan di dalam negeri.
“Kami menargetkan pesawat N219 tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Dengan pesawat N219, kami memberikan solusi transportasi udara yang suitable untuk memenuhi kebutuhan di beberapa wilayah di Afrika,” jelas Gita.
ADVERTISEMENT
Pesawat ini menurut dia menjadi bagian dari komitmen PT DI sebagai perusahaan pelat merah dalam mendukung pembangunan ekonomi. “Ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antar wilayah,” ujar Gita.
Penandatanganan kontrak jual beli ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 yang resmi dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), melalui upacara pembukaan yang digelar di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali (2/9).
Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan pentingnya langkah nyata untuk mencapai pembangunan yang lebih adil dan inklusif, khususnya bagi negara-negara berkembang, di mana komitmen Indonesia untuk terus bermitra dengan kawasan Afrika dianggap sebagai kunci dalam agenda pembangunan global.
ADVERTISEMENT