Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Resesi Mengancam, Investasi Apa yang Tetap Aman dan Cuan Bagi Pemula?
14 Oktober 2022 17:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Resesi global di 2023 menjadi ancaman yang harus dihadapi. Resesi tersebut disebabkan oleh beragam situasi, mulai dari pandemi COVID-19 yang belum juga selesai, invasi Rusia ke Ukraina, inflasi dan suku bunga tinggi, hingga perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut bisa saja berdampak pada pilihan investasi, khususnya bagi para pemula. Padahal, para investor diharapkan bisa tetap berinvestasi di tengah ancaman resesi tersebut.
"Sebetulnya banyak jenis investasi terbaik yang saat ini bisa kita lakukan dengan mudah. Sebagai pemula, kalian sudah tidak perlu khawatir dan ragu untuk memulai investasi sebab banyak sekali jenis investasi pemula modal kecil yang bisa dicoba," kata CEO Top Coach Indonesia Tom Martin Charles melalui pesan tertulis, Jumat (14/10).
Tom Martin mengungkapkan investasi di saham-saham bluechip masih bisa menjadi pilihan. Ia mengakui saham bluechip terlihat tidak tinggi pergerakannya, akan tetapi setiap tahunnya bakal selalu naik. Selain itu, emas juga bisa menjadi pilihan.
"Atau jika ingin berinvestasi yang sangat aman maka kalian bisa investasi di sektor emas, meskipun begitu gak selamanya emas itu berada di atas dia bisa turun juga harganya, namun jika dilihat dari likuiditasnya emas sangatlah oke untuk para investor pemula yang mau mulai-mulai mencicipi investasi," ujarnya.
Tom Martin menceritakan saat awal mulai investasi memilih instrumen emas. Ia berutang menggunakan Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk membeli emas Rp 50 juta. Ia mengatakan investasi yang dilakukan tersebut akhirnya terus berkembang.
ADVERTISEMENT
"Dulu waktu saya awal investasi emas, saya pernah berhutang melalui KTA untuk membeli emas sebanyak Rp 50 juta, namun ternyata harga emasnya naik setiap tahunnya, jadi saya waktu menikah saya menggunakan emas yang harganya masih Rp 50 ribu," ungkapnya.
Selain investasi, ia menyoroti tingkat kesadaran berasuransi di Indonesia selama ini masih kurang maksimal dan berlangsung lambat. Ia menilai masyarakat masih menganggap asuransi sebagai biaya, bukan kebutuhan masa depan.
Padahal, kata Tom Martin, masyarakat bisa mendapatkan proteksi dini dari asuransi tersebut apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ia merasa upaya meningkatkan kesadaran akan asuransi diperlukan edukasi dari berbagai pihak terkait.
"Namun, pasca pandemi COVID-19 tingkat kesadaran masyarakat akan proteksi asuransi semakin meningkat, jadi tidak salah apabila asuransi akan menarik ketika sakit," tuturnya.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.