Resmi IPO, Saham Bimbel Lavender (BMBL) Anjlok 9,57 Persen

11 Januari 2023 9:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Saham emiten bimbel, PT Lavender Bina Cendekia Tbk (BMBL), anjlok usai penawaran umum saham perdana (initial public offering) atau IPO pada hari Rabu (11/1).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data RTI, saham BMBL menurun 18 poin (9,57 persen) ke level 170 per lembar. Awalnya, saham tersebut berada di posisi 188 per lembar saat pembukaan perdagangan.
Nilai transaksi saham bimbel asal Depok tersebut sebesar Rp 2,71 miliar dengan frekuensi pembelian 2.168 kali. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 175,1 miliar.
Lavender Bina Cendikia berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) pada IPO. IPO perusahaan dengan merek Bimbel Lavender tersebut menyampaikan kelebihan pemesanan sebanyak 47 kali dari total penjatahan terpusat, saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia menjadi penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Menurut Deputy Director Investment Banking Mirae Asset, Mukti Wibowo Kamihadi, kelebihan pemesanan saham BMBL ini menunjukkan antusiasme investor yang tinggi karena BMBL merupakan emiten pertama yang bergerak di sektor pendidikan sehingga hal ini memberikan kabar baik untuk industri pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Selama masa pooling, permintaan yang masuk mencapai lebih dari 50 miliar saham dari total saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru atau oversubscribed 4,709 kali atau 47 kali dari jumlah pemesanan terpusat. Nilai pemesanan terpusat yang masuk lebih dari Rp 942 miliar," ujar Wibowo.
BMBL memang menjadi sorotan di kancah bursa dan menjadi perhatian bagi investor karena usaha di sektor pendidikan belum ada di pasar modal. Direktur Utama KGI Sekuritas, Antony Kristanto, memiliki keyakinan atas prospek BMBL di masa yang akan datang dengan melihat komitmen BMBL untuk mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana, serta penggunaan teknologi terkini dalam melayani konsumennya.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Penggunaan teknologi memudahkan BMBL untuk memperluas jangkauan pasar. Di sisi lain, komitmen pengembangan fasilitas BMBL terlihat dari salah satu penggunaan dana hasil IPO berupa pelunasan unit apartemen untuk akomodasi penginapan para siswa.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BMBL masih mengandalkan hotel untuk keperluan akomodasi para siswa sehingga akan mengalami efisiensi biaya akomodasi setiap tahunnya.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Rovandi, memperkirakan kinerja keuangan BMBL pada 2022 ini diproyeksikan mengantongi laba bersih sebesar Rp 4 miliar. Angka itu naik hampir 2 kali lipat dari perolehan laba bersih di 2021 sebesar Rp 2,13 miliar.
"Dalam proyeksi perusahaan, laba bersih di 2023 bisa mencapai Rp6 miliar dan 2024 mencapai Rp 16,5 miliar," kata Rovandi.