Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah untuk sementara waktu ini menghentikan penerbangan penumpang dari India ke Indonesia. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penularan COVID-19 akibat lonjakan kasus di India.
ADVERTISEMENT
“Kami menyatakan tidak ada penerbangan reguler. Kargo dimungkinkan itu pun dilakukan secara selektif karena kita juga membutuhkan pergerakan kargo dari India ke Indonesia di antaranya vaksin,” ujar Budi Karya saat konferensi pers Media Gathering Perkembangan Perekonomian Terkini, Jumat (23/4).
Sementara itu, penerbangan kargo tetap diizinkan secara selektif. Mengingat banyak barang yang dibutuhkan RI dari India, salah satunya vaksin COVID-19.
"Kargo dimungkinkan, itu pun juga dilakukan secara selektif. Kita tahu, kita membutuhkan pergerakan kargo dari India, di antaranya vaksin. Saya pikir ini menjadi satu prioritas," jelasnya.
Menhub melanjutkan, kalau pun ada pergerakan kargo dari luar ke dalam Indonesia atau sebaliknya, pemerintah sudah menyiapkan beberapa jalur udara, laut, dan darat.
Beberapa jalur yang dimaksud, antara lain Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Juanda, dan Bandara Kualanamu.
ADVERTISEMENT
Kemudian melalui pelabuhan di Dumai, Batam dan Tanjung Pinang. Sedangkan pintu masuk darat melalui Entikong dan Malinau.
Budi Karya menuturkan, aturan detail larangan penerbangan penumpang akan dibahas lebih lanjut dan mengacu pada Surat Edaran Dirjen Imigrasi.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Imigrasi Jhoni Ginting memastikan penyusunan aturan pelarangan tidak akan memakan waktu lama. Sebab menurutnya, Indonesia pernah memberlakukan pelarangan ke beberapa negara seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran.
“Nanti kita akan keluarkan Surat Edaran khusus Warga Negara India dan yang pernah berada di India selama 14 hari,” kata Jhoni.
Jhoni juga menjelaskan, pemberlakuan tersebut bersifat sementara dan pihaknya akan menunggu perkembangan eskalasi dan herd immunity di India dan senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.
ADVERTISEMENT
Adapun India merupakan salah satu negara yang mengalami gelombang ketiga COVID-19. Hingga 22 April 2021, India melaporkan 15.930.965 orang terinfeksi COVID-19 dengan angka kematian mencapai 184.657 orang dan jumlah kasus baru sebanyak 314.835 orang.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: