Resmi! Mulai Hari Ini Indonesia Pegang Presidensi G20 2022

1 Desember 2021 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersiap berfoto bersama pemimpin negara G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersiap berfoto bersama pemimpin negara G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia resmi memegang kepemimpinan G20 2022, terhitung mulai 1 Desember 2021 hingga 31 Oktober 2022. Kepemimpinan di forum global G20 itu disebut sebagai presidensi.
ADVERTISEMENT
"Disebutnya memang presidensi, bukan ketua G20. Karena mandatnya bukan sekadar penyelenggaraan acaranya, tapi yang lebih penting adalah penyiapan agenda dan me-lead isu yang akan dibahas," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, dalam perbincangan dengan pimpinan media, Rabu (24/11).
Presidensi Indonesia dalam G20 2022 itu akan diresmikan dalam sebuah acara yang berlangsung Rabu (1/12). "Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 akan diselenggarakan pada Rabu, 1 Desember 2021 di Lobby Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," demikian disampaikan dalam undangan yang diterima kumparan.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menyampaikan pidato menyambut presidensi Indonesia di G20.
Ilustrasi G20. Foto: Shutter Stock
Acara selebihnya akan diisi dengan penayangan video presidensi Indonesia di G20 dan juga pentas budaya. Sejumlah seniman dan musisi dilibatkan dalam kegiatan ini. Seperti koreografer Jay Subiyakto, komposer Erwin Gutawa dan Chandra Darusman, serta musisi Afgan, Ardhito Pramono, dan lainnya.
ADVERTISEMENT

Manfaat Ekonomi Presidensi G20

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan dengan Presidensi Indonesia di G20 setidaknya ada tiga manfaat besar yang akan diperoleh Indonesia, baik dari segi ekonomi pembangunan, sosial, maupun manfaat secara politik.
Hasil kajian Universitas Indonesia, ujar Airlangga, mengungkapkan dari aspek ekonomi, manfaat langsung yang akan dirasakan adalah peningkatan konsumsi domestik yang diprediksi bisa mencapai Rp 1,7 triliun. Selain itu penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) yang ditaksir mencapai Rp 7,47 triliun.
Manfaat tersebut tak terlepas dari jumlah delegasi yang akan hadir yang jumlahnya mencapai 500 hingga 5.800 orang per event sepanjang tahun 2020. Selain itu, dalam KTT G20 akan digelar sebanyak 150 pertemuan sepanjang tahun 2022.
"Pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor dan diharapkan secara agregat akan 1,5-2 kali lipat daripada efek yang dicapai dalam pertemuan IMF-World Bank di 2018. Karena pertemuan ini berjalan sekitar 150 pertemuan selama 1 tahun atau selama 12 bulan," kata Airlangga.
ADVERTISEMENT