Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Resmikan Digital Test House, Jokowi: Nilai Dagang Teknologi RI Defisit Rp 30 T
7 Mei 2024 11:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi pagi ini meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) milik Kominfo. IDTH akan menjadi rumah pengujian perangkat teknologi dan alat komunikasi yang diproduksi di Indonesia maupun yang masuk ke Indonesia sebelum dijual ke publik.
ADVERTISEMENT
Jokowi menekankan Indonesia tidak bisa terus-terusan menjadi penonton dan pasar. Hal ini semakin ditekankan semenjak kunjungan CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella beberapa waktu lalu.
"Kita harus menjadi pemain, menjadi produsen. Dan kita juga harus hati-hati dan waspada terhadap produksi perangkat digital yang berkembang sangat pesat. Teknologinya berkembang, setiap hari pasti ada perangkat teknologi baru yang mengubah cara kita bekerja, yang menawarkan kecepatan dan yang menawarkan efisiensi," kata Jokowi dalam sambutannya di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kominfo, Depok, Selasa (7/5).
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi dalam negeri masih didominasi barang impor. Hal ini berdampak pada nilai perdagangan di sektor teknologi dan komunikasi.
"Dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar, lebih dari Rp 30 triliun. Impor juga masih mendominasi di permohonan uji perangkat. Data yang saya peroleh yang dari RRT ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat. Sangat jauh sekali," ujarnya.
Jokowi juga mengungkapkan Apple memiliki 320 supplier perangkat di dunia. Namun, jumlah supplier Apple dari Indonesia hanya dua.
ADVERTISEMENT
"Supplier dari Indonesia yang ke sana hanya dua. Hanya dua supplier. Sedangkan supplier dari Filipina ada 17, dari Malaysia 19 supplier, dari Thailand 24 supplier, dari Vietnam 72 supplier. Padahal kalo di ASEAN, GDP kita itu paling besar, 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia tapi untuk supplier kita hanya dua," ungkapnya.
Menurut Jokowi, ini menjadi pekerjaan besar yang harus dikejar pemerintah. Sehingga, Jokowi meminta agar kemampuan industri teknologi lokal harus ditingkatkan.
"Kita tidak boleh hanya jadi pengguna teknologi saja, kita tidak ingin jadi pasarnya mereka, kita ingin jadi pemain kunci dalam rantai pasok global. Harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan," ujarnya.