Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Respons BCA-Mandiri soal BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen
16 Januari 2025 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Januari 2025. Dengan demikian, saat ini BI Rate ada di level 5,75 persen.
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai, keputusan Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen merupakan langkah strategis yang akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan.
“Secara gradual, penurunan suku bunga acuan akan meningkatkan likuiditas dan mendorong penurunan suku bunga kredit, yang diharapkan dapat memperkuat permintaan kredit di berbagai sektor,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, kepada kumparan, dikutip Kamis (16/1).
Di sisi lain, peningkatan likuiditas di pasar juga berpotensi mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan berkontribusi pada pengurangan biaya dana (cost of fund), sehingga memperkuat posisi Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengapresiasi keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap kebijakan ini dapat menstimulasi permintaan kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn kepada kumparan, Kamis (16/1).
Hera mengungkapkan, pada prinsipnya BCA akan sejalan dengan kebijakan suku bunga acuan BI. Selain suku bunga acuan, BCA juga mencermati parameter lainnya dalam menentukan kebijakan suku bunga kredit.
Parameter tersebut antara lain indikator makroekonomi lainnya, kondisi likuiditas sektor perbankan, termasuk situasi pasar yang menyangkut aspek permintaan dan penawaran yang ada.
“BCA akan terus mendorong penyaluran kredit ke berbagai segmen dan sektor, dalam rangka mendukung perekonomian nasional,” ujarnya.
Per November 2024, total kredit BCA secara bank only naik sebesar 15,5 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp876 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 10,8 persen yoy di periode yang sama.
ADVERTISEMENT
“BCA juga berkomitmen menyalurkan kredit secara pruden, sekaligus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan penerapan manajemen risiko disiplin,” kata Hera.