Respons Garuda Soal Pesawat Kepresidenan Baru Jokowi Batal Dipakai ke AS

3 Maret 2020 9:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi memiliki rencana menghadiri KTT ASEAN-US Special Summit di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) pada 14 Maret 2020 mendatang. Pesawat yang rencananya digunakan, nantinya berbadan lebar jenis Boeing 777-300 ER yang disewa dari Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun akibat virus corona, AS telah mengumumkan bahwa pertemuan dengan para pemimpin negara anggota ASEAN itu ditangguhkan. Tak elak, pesawat kepresidenan yang disewa dari Garuda Indonesia itu pun batal dipakai untuk terbang ke negeri Paman Sam itu. Lantas, bagaimanakah nasibnya?
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu kepastian dari pihak Istana Kepresidenan, yakni Sekretariat Negara (Setneg) terkait penggunaan pesawat kepresidenan baru itu, apakah bisa dipakai reguler atau ditangguhkan sementara.
"Kita belum dapat konfirmasi dari Setneg. Masih nunggu nih," ujar Irfan kepada kumparan, Senin (2/3).
Pesawat baru Kepresidenan RI, Boeing 777. Foto: Dok. Istimewa
Sementara menyoal biaya sewa pesawat, Irfan mengungkap hal itu atas kesepakatan kedua belah pihak yaitu Garuda Indonesia dan Setneg. Lebih lanjut, ia enggan membocorkan biaya sewa pesawat kepresidenan Boeing 777 tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia pun lantas menekankan segala informasi terkait pesawat kepresidenan Boeing 777 untuk dikonfirmasikan kepada pihak Setneg sebagai penyewa.
"Sepakat semua info dari Setneg urusan ini," tegasnya.
Senada, Vice President (VP) Corporate Secretary Garuda Indonesia, Mitra Piranti pun mengatakan hal yang sama. Ia menyebut, hingga saat ini pihaknya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait pesawat itu dari istana.
"Untuk jadi atau tidaknya (sewa) mungkin bisa dikonfirmasikan ke istana," ujar Mitra.
Sebelumnya, pertimbangan pemerintah menggunakan pesawat kepresidenan dari Garuda Indonesia ini diklaim lebih hemat dari sisi anggaran maupun waktu. Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa waktu tempuh maksimal penerbangan dari Boeing 777-300ER adalah 14 jam.
Sehingga untuk penerbangan dari Jakarta ke Las Vegas, untuk mengantar Presiden Jokowi menghadiri KTT ASEAN di sana, pesawat hanya perlu satu kali transit.
ADVERTISEMENT
"Jika menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 (BBJ-2) yang digunakan Presiden saat ini, yaitu tipe Boeing 737-800, jarak tersebut harus ditempuh dengan beberapa kali transit, sehingga perjalanan bisa mencapai dua hari," ujar Heru.
Manfaat lainnya dengan waktu maksimal penerbangan di atas 12 jam, adalah tempat transit dapat dipilih negara yang aman dari penyebaran virus corona.
Penghematan anggaran juga didapat karena menteri pendamping akan berada di dalam satu pesawat kepresidenan, sehingga akan jauh lebih murah dibandingkan jika para menteri ini satu persatu menggunakan pesawat komersial.