Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merespons film dokumenter Sexy Killers. Film dokumenter keluaran Watchdog ini sempat ramai diperbincangkan saat dirilis pada 13 April 2019. Hingga saat ini, film berdurasi 1 jam 28 menit itu telah ditonton sebanyak 21 juta kali dan terdapat lebih dari 99 ribu komentar.
ADVERTISEMENT
Di film tersebut, industri hingga PLTU batu bara dinarasikan merusak dan mencemari lingkungan, bahkan ikut merenggut nyawa warga di area tambang dan PLTU. Nama Luhut dalam film ini turut disebut bersama perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), yang diklaim sebagai miliknya.
"Sexy Killers ini saya terus terang enggak ada urusan. Saya di sini cuma ada satu perusahaan yang ikut, yaitu Kutai Energy. Itu memang saya punya 99 persen, tapi kalau Toba Sejahtera itu public company," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
ADVERTISEMENT
Namun, dia telah menjual saham mayoritas di Toba Bara Sejahtra sejak 3-4 tahun yang lalu.
"Saya jual, jadi saya enggak punya lagi saham di sana," tambahnya.
Kemudian, dia menegaskan perusahaan tambang miliknya, Kutai Energi melakukan hal yang sesuai dengan prinsip lingkungan. Dengan tegas, dia meyakinkan kalau perusahaannya sudah taat pada aturan yang berlaku.
"Kutai Energi pun saya baru dapat laporan terima penghargaan lagi mengenai lingkungan dan mengenai pembayaran pajak beberapa waktu yang lalu, dan CSR mereka pada pendidikan di daerah itu tadi saya baru lihat," tambahnya.