Respons Pengusaha soal Hasil Quick Count Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

15 Februari 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengusaha merespons perkembangan Pilpres 2024 yang menunjukkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran, sementara ini unggul dalam quick count dan proses real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil real count KPU per Kamis (15/2), pukul 13.15 WIB dengan data yang masuk 42,53 persen, paslon 02 unggul 56,39 persen, disusul oleh paslon 01 Anies-Cak Imin 24,59 persen, dan paslon 03 Ganjar-Mahfud MD 19,02 persen.
Sementara data terakhir quick count juga menunjukkan paslon 02 unggul, seperti CSIS-Cyrus 58,37 persen, KedaiKOPI 59,33 persen, dan Indikator Politik Indonesia 58 persen.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, memperkirakan dengan kemenangan paslon tersebut, pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil di kisaran 5-6 persen untuk 5 tahun ke depan. Apalagi, kata Shinta, Prabowo-Gibran komitmen melanjutkan program Jokowi.
"Terkait outlook ekonomi bila paslon 2 menang, saya rasa ekspektasi pasar tidak akan bergerak terlalu jauh dari ekspektasi pertumbuhan di bawah kepemimpinan Pak Jokowi," kata Shinta saat dihubungi kumparan, Kamis (15/2).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani menjadi pembicara dalam acara IKF 2023 di Pacific Place, Jakarta, Rabu (11/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut Shinta, perkiraan ini cukup baik bagi dunia usaha karena iklim usaha dan investasi Indonesia bisa terjaga karena kesinambungan regulasi dalam 5 tahun ke depan. Meski begitu, ia menilai dalam 5-10 tahun mendatang Indonesia akan memasuki berakhirnya masa bonus demografi. Sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi 5 sampai 6 persen tidak cukup mengantarkan Indonesia keluar dari middle income trap.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan yang dicapai 5-10 tahun ke depan oleh successor Pak Jokowi harus lebih tinggi, minimal 6 sampai 7 persen per tahun kalau mau keluar dari middle income trap sebelum 2035," ujar Shinta.
"Karena itu, meskipun nanti paslon ini menang, mereka tetap perlu menciptakan breakthrough yang lebih banyak, lebih efektif, tepat sasaran, untuk menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih cepat-tepat implementasinya di lapangan sehingga target pertumbuhan tersebut bisa dicapai," tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengaku masih menunggu hasil hitungan resmi dari KPU.
"Oleh karena itu, Kadin Indonesia mengakui hanya hasil resmi KPU yang menentukan pemenang pemilu secara sah," ujar Yukki.
Yukki mengatakan pihaknya percaya visi Indonesia Emas 2045 hanya dapat dicapai melalui kolaborasi dan partisipasi aktif, serta komitmen bersama seluruh elemen bangsa yang dilandasi semangat gotong royong dan persatuan.
ADVERTISEMENT
"Kadin percaya bahwa kontestasi dalam pemilu adalah manifestasi dari proses demokrasi yang sehat. Selama 25 tahun, demokrasi telah menjadi warisan yang memperkuat fondasi kemajuan bangsa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," terang Yukki.
Kadin Indonesia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati proses pemilihan umum lewat menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU dan tidak membuat kegaduhan dengan memprovokasi pihak-pihak lain.
"Kami berharap proses pengumuman pemilu berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan perdamaian, guna menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi negara," tutur Yukki,