Respons Tarif Trump, Istana Buka Kans Cari Pasar Baru Selain AS

21 April 2025 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Brendan Smialowski/AFP
ADVERTISEMENT
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut negosiasi tarif impor tinggi delegasi Indonesia dengan AS berlangsung intens.
ADVERTISEMENT
"Sangat intens, khusus terutama masalah tarif dunia. Kebijakan tarif dari Amerika," kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/4).
Pras menyebut tim pemerintah yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, terus berkoordinasi untuk mengantisipasi serta mengupdate hasil negosiasi-negosiasi dengan AS.
Selain itu, ia menyebut Indonesia membuka peluang untuk mencari pasar baru selain Amerika Serikat.
"Termasuk itu juga berdampak positif terhadap kita sendiri, bahwa kemudian ada hal-hal yang perlu harus kita benahi baik dari sisi regulasi, kemudian dari sisi industri-industri kita, termasuk mencari pasar-pasar baru, bukan hanya Amerika," ucap dia.
"Maka kemudian segala sesuatu terus-menerus secara intensif kita diskusikan," sambungnya.
Sebelumnya, tim yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Marie Elka Pangestu, sudah bertemu dengan Secretary of Commerce Howard Lutnick dan US Trade Representative (USTR) Jamieson Greer.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang menjadi bahan negosiasi, mulai dari Indonesia yang akan meningkatkan pembelian energi dari AS seperti LPG, minyak mentah, dan bensin (gasoline) sampai rencana meningkatkan produk agrikultur meliputi gandum, kedelai, susu kedelai, serta meningkatkan pembelian barang-barang modal dari AS.