RI Ajak Eropa Kolaborasi di Energi Terbarukan, Manfaatkan Potensi 3.700 Gigawatt

9 Desember 2024 11:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas menggunakan kendaraan roda dua di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas menggunakan kendaraan roda dua di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia membuka peluang besar kerja sama dengan negara-negara Eropa dalam pengembangan energi terbarukan. Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menegaskan kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendorong transisi energi dan mencapai target net zero emissions pada 2060.
ADVERTISEMENT
"Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, hampir mencapai 3.700 gigawatt. Ini mencakup tenaga surya, hidro, pasang surut, panas bumi, hingga angin," ujar Rosan dalam acara Indonesia Europe Investment Summit 2024 di Kantor BKPM, Senin (9/12).
Rosan menyoroti peran penting teknologi dan investasi Eropa dalam memanfaatkan sumber daya ini. Menurutnya, negara-negara Eropa memiliki keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan energi terbarukan secara berkelanjutan.
"Kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kita butuh pendanaan, teknologi, dan talenta, dan mitra Eropa sangat penting dalam hal ini," ungkapnya.
Rosan mengatakan, tenaga panas bumi dan surya menjadi prioritas. Dia menyebut, Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di Pulau Jawa. Pemerintah berencana mengarahkan sumber daya dan regulasi untuk mendukung pengembangan sektor ini.
ADVERTISEMENT
"Geothermal adalah salah satu kekuatan terbesar kami. Dengan dukungan teknologi dan investasi dari Eropa, kami optimistis dapat mengaktifkan potensi ini untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," ungkap Rosan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Sebagai bagian dari upaya menarik lebih banyak investasi, pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi besar dalam regulasi investasi. Salah satunya adalah merevisi daftar investasi negatif yang kini hanya menyisakan enam sektor yang tertutup untuk investor asing.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka untuk bisnis. Reformasi ini adalah bukti komitmen kami untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik," kata Rosan.
Rosan menegaskan, kolaborasi dengan investor Eropa sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Pemerintah optimistis bahwa sinergi ini akan membawa dampak positif, tidak hanya pada sektor energi, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
"Kami yakin, dengan kolaborasi yang erat antara Indonesia dan Eropa, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," tegasnya.
Pertemuan ini menjadi ajang diskusi mengenai peluang investasi dalam sektor energi terbarukan serta langkah strategis untuk memaksimalkan potensi besar Indonesia di sektor ini. Dalam pertemuan ini, hadir sejumlah investor dan duta besar Uni Eropa dan Brunei Darussalam.