RI Bakal Geser Posisi Malaysia sebagai Eksportir Ayam ke Singapura

24 Juni 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang memilih ayam potong untuk dijual ke pasar di sebuah peternakan di Malang, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang memilih ayam potong untuk dijual ke pasar di sebuah peternakan di Malang, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
ADVERTISEMENT
Indonesia siap menggantikan posisi Malaysia untuk ekspor ayam ke Singapura. Saat ini, Negeri Singa itu sedang mencari sumber pasokan alternatif untuk ayam setelah Malaysia membatasi ekspor mereka pada Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Pembatasan ekspor oleh Malaysia dilakukan hingga produksi lokal dan harga ayam di Malaysia kembali stabil.
“Pada pertengahan Juni, Malaysia mencabut sebagian larangan ekspor ayam premium tertentu, tetapi masih memberlakukan larangan ekspor ayam boiler komersial dan jenis ayam lainnya,” seperti dikutip dari mothership, Jumat (24/6).
Sementara, ayam boiler komersial merupakan jenis ayam yang mayoritas diimpor Singapura dari Malaysia. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia, pasalnya Tanah Air merupakan negara yang produksi ayamnya diperkirakan surplus tahun ini.
“Dari 55 juta hingga 60 juta unggas yang diproduksi per minggu, Indonesia masih memiliki surplus sekitar 15 hingga 20 persen setelah konsumsi domestik,” kata Ketua Asosiasi Peternak Unggas Indonesia, Achmad Dawami, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan permintaan Singapura sebanyak 3,6 juta hingga 4 juta ayam per bulan. Dawami mengatakan persoalannya adalah produk yang diminta Singapura adalah ayam hidup, sementara Indonesia terbiasa mengekspor ayam potong.
“Mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan sudah ada realisasi, kalau harus menunggu berbulan-bulan kita akan kehilangan momentum,” kata Dawami.
Sementara itu, dikutip dari Bloomberg, Singapore Food Agency (SFA) telah mengunjungi Fasilitas Charoen Pokphand dan Japfa Comfeed sebagai bagian dari audit izin ekspor ayam Indonesia ke Singapura.
Sementara Indonesia telah mengirimkan lamaran dari 12 perusahaan untuk diberikan akreditasi oleh SFA. Pasalnya, Indonesia belum terdaftar sebagai eksportir produk unggas ke Singapura.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat mengunjungi peternakan ayam yang dikelola BUMDes Lalang Jaya, Belitung Timur. Foto: Kemendes PDTT
“Pemerintah mengharapkan ekspor akan dimulai pada akhir bulan ini dengan kedua negara menyepakati kondisi veteriner untuk ekspor, untuk memastikan kesehatan dan keamanan produk,” seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/6).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyambut baik adanya peluang ini. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan permintaan kebutuhan yang tinggi dari Singapura momentumnya bersamaan dengan produksi ayam di Indonesia yang sedang surplus.
Adapun berdasarkan data prognosa produksi dan kebutuhan daging ayam ras 2022 Kementerian Pertanian, produksi ayam ras di Indonesia surplus 21,57 persen.
"Ini sangat menarik, urusan ayam ini kan kita sering mendengar oversupply sehingga sekian juta ayam yang kita punya tiap hari. Sekarang Singapura butuh sekali,” ujarnya.