RI Bakal Punya Dana Abadi Perumahan di Pemerintahan Prabowo

21 Juni 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perumahan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perumahan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo, mengatakan pembentukan dana abadi perumahan sedang dibahas dan kemungkinan bisa dimulai di era Prabowo-Gibran nanti.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2024 pasti tidak bisa jalan. Tahun 2025 mungkin bisa, selama APBN-P (APBN Perubahan), karena untuk dapat dana itu harus masuk siklus APBN," kata Haryo saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (21/6).
Saat ini Kementerian PUPR sedang berkoordinasi membahas dana abadi, apakah nanti akan dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) atau dititipkan ke BP Tapera sebagai operator investasi pemerintah.
"Sudah ada dana-dana yang bisa dimanfaatkan. Atau ada sumber baru kalau kebijakannya terlaksana, itu dari sumber dana. Kalau pelaksanaanya sekarang masih dicari mana yang paling baik. Beberapa mengusulkan pengelolaan seperti LPDP. Tapi ke depan bisa beda tergantung opsi yang diusulkan dan hasil kajiannya," kata Haryo.
Ilustrasi perumahan. Foto: Shutter Stock
Dana abadi ini juga menjadi salah satu opsi yang ditawarkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN untuk mengakomodir skema pembiayaan janji kampanye Prabowo membangun 3 juta rumah.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, sebelumnya mengatakan BTN harus memaksimalkan dana anggaran yang ada untuk bisa membiayai 3 juta rumah. Berdasarkan data nasabah, banyak masyarakat yang sudah melunasi KPR selama kisaran waktu 9-10 tahun.
“Ini masih di tengah diskusi, belum diputuskan. Kami menyarankan beberapa pola, agak shifting dari FLPP, apakah polanya masuk dana abadi atau masuk investasi ke Tapera, ada pilihan-pilihan. Kita kasih beberapa pilihan, diskusinya akan didalami lagi,” kata Nixon dalam konferensi pers RUPS di Menara BTN, Rabu (6/3).