RI Batasi Impor hingga Pekerja Kereta Cepat Asal China

4 Februari 2020 8:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2).  Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
zoom-in-whitePerbesar
WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
ADVERTISEMENT
Dampak virus corona terus meluas. Setelah menyetop sementara penerbangan dari dan ke China, pemerintah Indonesia juga membuka opsi menghentikan impor dari China.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu tentu mempengaruhi perekonomian Indonesia. Namun harus tetap dilakukan mengingat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus corona sebagai darurat global.
Lalu, apa saja yang bakal dibatasi untuk kegiatan impor dari China?
Opsi Setop Impor Bahan Baku Mamin dari China
Kementerian Perdagangan membuka opsi menghentikan sementara izin impor untuk bahan baku produk makanan dan minuman (mamin) dari China. Keputusan ini diambil untuk mencegah penyebaran virus corona yang masih merebak di China.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan Indonesia akan memprioritaskan negara alternatif di luar China untuk memasok kebutuhan bahan baku industri mamin Tanah Air. Bila tak memungkinkan, izin impor dari China akan menjadi opsi terakhir.
Hari Ini Diumumkan Daftar Produk Impor China yang Dilarang
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah akan merilis daftar produk-produk impor asal China yang akan disetop masuk ke Indonesia. Salah satu komoditas yang akan dilarang adalah hewan hidup. Sementara komoditas impor lainnya akan ditentukan hari ini, Selasa (4/2).
"Itu (hewan hidup) sudah pasti, yang lain-lain masih kita pertimbangkan, tapi belum final. Jadi ini segera ya. Besok (hari ini) sudah ada detail yang lebih konkrit," ujar Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2).
Menurut dia, impor hewan akan dihentikan karena saat ini penyebaran virus corona melalui hewan. Sementara untuk produk hortikultura, Agus menuturkan, belum ada keputusan apakah akan disetop semua atau hanya komoditas tertentu.
Stok Bawang Putih Dianggap Aman Jika Impor dari China Disetop
ADVERTISEMENT
Selama ini, hampir seluruh kebutuhan bawang putih Indonesia dipenuhi dengan impor dari China. Pada 2019, realisasi impor bawang putih 465,34 ribu ton atau senilai USD 529,97 juta. Angka itu menurun dari 2018 sebanyak 580,85 ribu ton atau senilai USD 493,78 juta.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan, pasokan bawang putih dalam negeri cukup tersedia jika impor dari China dihentikan sementara.
"Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insya Allah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Senin (3/2).
Selain dari panen lokal, ia menyampaikan masih terdapat persediaan dari impor pada tahun 2019. "Karena impor yang kemarin pun masih punya cadangan menurut hitungan kami. Mestinya tidak perlu terjadi kelangkaan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Perdagangan agar harga pangan lainnya juga tetap stabil.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menambahkan masih terdapat 60.000 ton bawang putih sisa impor 2019.
Ia menyampaikan, kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 45 ribu ton per bulan. Artinya kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih dapat terpenuhi seraya menunggu panen lokal pada Maret mendatang.
Ia mengemukakan pada Maret nanti terdapat lahan sekitar 6.000 hektar bakal mengalami panen bawang putih di beberapa daerah.
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
KCIC Larang Sementara Pekerja dari China
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mendukung pemerintah dalam mencegahvirus corona. Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, mengaku telah memberlakukan sejumlah kebijakan preventif di lingkungan proyek.
ADVERTISEMENT
KCIC melarang sementara masuknya pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari China. Pekerja juga dilarang menuju China hingga situasi aman.
Chandra mengungkapkan kebijakan tersebut telah diterapkan, bahkan sebelum keluarnya aturan pemerintah terkait penutupan akses sementara dari dan ke China.
“Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tetap bersiaga menghadapi wabah ini, dan kebijakan pembatasan keluar masuknya pekerja TKA ke proyek KCJB adalah upaya preventif sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku,” kata Chandra berdasarkan keterangannya, Senin (3/2).
Chandra menegaskan kebijakan tersebut dianggap sangat penting sebab menyangkut keselamatan para pekerja dari dampak terinfeksi virus corona.
Untuk menjaga kinerja proyek KCJB, kata Chandra, perusahaan lebih mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada. Pihaknya juga mendorong pemenuhan tenaga tenaga kerja lokal untuk memastikan progres kontruksi berjalan dengan optimal.
ADVERTISEMENT