RI Butuh Rp 2,8 Kuadriliun Demi Kejar Target 1 Juta Barel Minyak per Hari

23 November 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022).  Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan produksi 1 juta barel minyak mentah per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. Untuk mengejarnya, industri butuh biaya yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan target 1 juta barel masuk dalam program jangka panjang untuk penuhi kebutuhan energi nasional.
Dwi menjelaskan, karena modal untuk mengejar target 2030 ini besar, diperlukan kolaborasi antara kontraktor, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha di industri migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan rombongan kunjungan ke sumur ekplorasi Markisa yang berhasil dibor Pertamina EP Cepu Zona 14 di Sorong, Papua Barat, Rabu (22/6/2022). Foto: SKK Migas
SKK Migas yang menjembatani kedua pihak ini, menurut Dwi, sangat terbuka dengan data-data potensial dari lapangan migas Tanah Air. Pemerintah juga membuat beberapa strategi demi. Pertama, mengoptimalkan produksi lapangan yang ada. Kedua, transformasi sumber daya kontingen menjadi produksi.
Ketiga, mempercepat Enhanced Oil Recovery (EOR) kimiawi. Keempat, mendorong kegiatan eksplorasi migas. Kelima, percepatan peningkatan regulasi melalui One Door Service Policy (ODSP) dan insentif hulu migas.
Pembukaan International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: SKK Migas
"Kami telah memberikan insentif untuk pengembangan lapangan ExxonMobil Cepu, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energy Sanga-Sanga, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah kerja lainnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT