RI Dibanjiri Ponsel Impor, Ganjar Mau Berdayakan Pabrik Lokal di Semarang

4 Februari 2024 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menuturkan akan memberdayakan pabrik ponsel lokal di Indonesia. Hal ini diutarakan Ganjar kala menanggapi pertanyaan tingginya angka impor ponsel pintar Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ganjar bilang, untuk menghindari semakin besarnya angka impor ponsel Indonesia, maka solusinya memberikan gelontoran modal untuk PT LEN Industri (Persero), agar dapat berkembang hingga masuk ke dalam e-katalog pemerintah bakal pengadaan barang kementerian dan lembaga.
"Kita punya industri swasta untuk gadget, pabriknya ada di Semarang, harganya terjangkau, lebih murah. Kalau itu bisa masuk e-katalog kita, sebenarnya kita bisa membantu dia,” kata Ganjar dalam debat kelima Capres pada Minggu (4/2).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2023, Indonesia mengimpor sebanyak 1.069,3 ton ponsel pintar dengan kode Harmonized System (HS) 85171300, dengan nilai USD 1,97 miliar.
Selain itu, Ganjar juga bilang, pihaknya ingin mengembangkan perangkat komputer oleh PT LEN Industri dan membanderol produk tersebut dengan cukup miring.
ADVERTISEMENT
“Atau yang kedua, kita bisa menugaskan kepada PT LEN. Kalau enggak salah dulu pernah akan dibuat ini, satu komputer, satu laptop, seharga maksimal Rp 1 juta. Sayang kalau ini tidak kita pastikan tanpa penugasan dari pemerintah, maka tidak akan pernah selesai,” tambah Ganjar.
Ilustrasi penggunaan smartphone Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
PT LEN Industri (Persero) merupakan perusahaan pelat merah yang sempat mengeluarkan produk ponsel yang dinamai MPOS+. Mengutip laman resmi PT LEN Industri, MPOS+ adalah ponsel pintar POS berbasis internet, cloud computing, dan aplikasi big data, cocok dengan sistem pengumpulan informasi KTP.
Selain itu, MPOS+ ini mendukung 4 jenis metode pembayaran, kartu strip magnetik, kartu IC, NFC dan kamera scanning payment. MPOS+ support dengan jaringan 3G/4G dan berjalan di sistem android dan memiliki sistem akuisisi identitas yang cepat. MPOS+ dapat memberikan pengalaman layanan pembayaran yang lebih aman, lebih cepat, dan lebih stabil kepada pengguna.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut juga melirik opsi untuk menggaet investor asing dengan jenama-jenama ternama agar Indonesia memiliki pabrik ponsel pintar yang bergengsi, dengan lokasi pabrik di Indonesia.
“Sehingga transformasi pengetahuannya, teknologinya semua akan bisa dilakukan dan kita akan mendapatkan nilai tambah, dan kita akan ditambahkan di situ, kita bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai kemandirian sehingga kelak kemudian kita tidak terlalu bergantung,” kata Ganjar.