Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
RI Ekspor 1.000 Ton Kacang Hijau ke China, Ketua Komisi IV: Impornya Lebih Besar
4 September 2023 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Komisi IV DPR RI menyinggung kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) terkait produksi komoditas kacang hijau. Ia menyebut Indonesia lebih banyak mengimpor kacang hijau dibanding mengekspornya ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mengatakan Kementan telah mengekspor 2 juta ton kacang hijau selama periode 2023. Namun, pencapaian ini tak sebanding dengan volume impor kacang hijau yang dilakukan Kementan sebesar 26,58 juta ton.
Baru-baru ini, Menteri Syahrul Yasin Limpo mengekspor 1.000 ton kacang hijau ke China. Adapun nilai ekspor tersebut mencapai Rp 16,8 miliar. Keran ekspor ini diklaim sebagai bukti bahwa sektor pertanian Indonesia tangguh.
“Kemarin saya lihat berita wah Menteri pertanian mengekspor kacang hijau sebanyak 1.000 ton, wah hebat menteri saya ini, tapi ini ada istilah nun jauh di sana, ada penanam pisang, pisangnya berbuah di bawa ke pasar. Sampai pasar dijual pisangnya, setelah menjual pisang dibawa pulang ke rumah dimakan di rumah,” kata Sudin dalam rapat dengan Kementerian Pertanian di Komisi IV DPR RI, Senin (4/9).
ADVERTISEMENT
Ia juga menyoroti produksi kacang tanah di Indonesia yang masih minim. Padahal, produk makanan berbahan dasar kacang tanah beberapa mereka di Indonesia juga harus impor bahan baku.
“Kacang tanah kita itu sebagian besar termasuk kacang Kelinci maupun Garuda itu impor bahan bakunya. Pada 2021, 283 ribu ton hampir 300 ribu ton kacang tanah impor.
“2022 alhamdulillah bertambah 337.592 ton. 2023, sampai dengan Juli baru 288.500 ribu ton impor kacang kedelai. Kita banyak banget nih impor nih,” ungkap Sudin.