RI Jadi Negara Pertama di Asia yang Terbitkan Surat Utang Global 2023

9 Januari 2023 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi menerbitkan obligasi global Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing (global bond) senilai USD 3 miliar dengan tenor lima, 10, dan 30 tahun dengan format SEC-Registered pada Kamis (5/01).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan resmi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), transaksi tersebut mencerminkan optimisme pemerintah RI untuk masuk di pasar global sebagai emerging countries pertama di Asia yang menerbitkan global bond pada tahun 2023.
"Transaksi ini mencerminkan optimisme pemerintah masuk di pasar global sebagai emerging countries pertama di Asia yang menerbitkan global bond pada tahun 2023 dan menandakan keberhasilan Pemerintah menerbitkan global bonds dengan format SEC untuk ketiga belas kalinya sejak tahun 2018," tulis keterangan tersebut, dikutip Senin (9/1).
DJJPR mengungkapkan, sambutan investor global sangat positif pada penerbitan kali ini, dengan total orderbook sepanjang proses bookbuilding sempat mencapai USD 17 miliar. Kemudian ketika penetapan final price guidance dengan tujuan untuk menekan biaya penerbitan, total orderbook tersebut bergerak ke level USD 14.4 miliar atau 4.82 kali dari total yang dimenangkan. Angka tersebut merupakan bid to cover ratio tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
"Orderbook ini menunjukkan minat investor yang sangat besar dan berasal dari beragam investor yang berkualitas," terangnya.
Adapun, ketiga seri obligasi yang diterbitkan terdiri dari RI0128A, RI0133, RI0153 yang memiliki tenor 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun. Lebih lanjut, pemerintah berhasil menekan harga (price tightening) di ketiga tranche penerbitan yaitu untuk tenor 5 tahun sebesar 4,80 persen atau turun 35 bps dari Initial Price Guidance (IPG) 5,15 persen area, tenor 10 tahun sebesar 5,10 persen atau turun 40 bps dari IPG 5,50 persen area, dan untuk tenor 30 tahun sebesar 5,75 persen atau turun 40 bps dari IPG 6,15 persen area.
Price tightening yang dicapai kali ini lebih baik dibandingkan transaksi global bond pada bulan September 2022 untuk tenor 10 dan 30 tahun dengan mendapatkan new issue concession terendah di antara transaksi penerbitan lainnya di global market pada hari yang sama. Keberhasilan Pemerintah dalam penerbitan kali ini tentu saja tidak lepas dari kepercayaan investor global terhadap credit profile Indonesia yang semakin baik.
ADVERTISEMENT
"Hasil penerbitan ini akan digunakan untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum. Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange," katanya.
Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BofA Securities, DBS Bank Ltd, HSBC, Mandiri Sekuritas dan Standard Chartered Bank sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.