RI Jadi Produsen Ikan Tuna Terbesar di Dunia, Produksi Capai 752.118 Ton

30 April 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh menata ikan tuna sirip kuning dan jenis ikan lainnya saat berlangsung proses lelang di Pelabuhan Perikanan Samudera. Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
zoom-in-whitePerbesar
Buruh menata ikan tuna sirip kuning dan jenis ikan lainnya saat berlangsung proses lelang di Pelabuhan Perikanan Samudera. Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan Indonesia masih menjadi raja ikan tuna dunia. Produksi ikan tuna Indonesia berhasil mengungguli Taiwan, Jepang, Ekuador Korea hingga Spanyol.
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Trian Yunanda menuturkan Indonesia merupakan produsen tuna terbesar di dunia dengan 5 jenis tuna cakalang atau skipjack, yellowfin (tuna sirip kuning), kemudian big eye (tuna mata besar), albacore, dan southern bluefin tuna.
Dia kemudian membeberkan data hasil tangkapan tuna oleh negara-negara produsen tuna dunia pada 2022 yang dirilis Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) pada 2024 lalu.
“Data hasil tangkapan kita di tahun 2022 yang tercantum di FAO itu berjumlah 752.118 ton. Total volume hasil tangkapan dunia sekitar 5,2 juta ton jadi artinya produksi kita ini kurang lebih sekitar 15 persen dari keseluruhan produksi dunia,” kata Trian dalam Bincang Bahari Diplomasi Tuna Indonesia secara virtual, Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
Dalam data FAO yang dibeberkan oleh trian Indonesia menempati posisi tertinggi negara yang memproduksi ikan tuna pada Tahun 2022 dengan jumlah 752.118 ton. Kemudian disusul oleh Taiwan sebesar 324.193 ton, Jepang 277.062 ton, Ekuador 275.306 ton dan Korea 274.153 ton.
“Oh iya, Indonesia di raja tuna ya nomor satu (Setelah itu) Taiwan, Jepang, kita nomor satu,” tutur Trian.
Lokasi Strategis
Pekerja memeriksa kualitas daging ikan tuna kualitas ekspor hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/11/2024). Foto: ANTARA FOTO /Irwansyah Putra
Trian menuturkan wajar jika Indonesia menjadi produsen tuna terbesar di dunia karena posisi Indonesia berada di dua persinggungan samudra yang memiliki produk tuna terbesar di dunia yaitu samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Selain itu di Indonesia memiliki hampir semua jenis tuna, ada 5 jenis tuna yang berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Bahkan di laut Natuna juga yang sebelumnya enggak ada ternyata jadi, mungkin juga ada perubahan musim ini menyebabkan komposisi distribusi hasil tangkapan ini ini hampir ada di seluruh WPP kita,” tuturnya.
Trian kemudian membeberkan kinerja ekspor hasil perikanan Indonesia pada tahun 2024. Dalam data yang dipaparkan Trian berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh KKP, sektor perikanan menyumbang dua hingga tiga persen dari total ekspor nasional pada periode 2019 hingga 2024.
Nilai ekspor produk perikanan pada tahun 2024 mencapai USD 5,95 miliar yang terdiri dari USD 1,68 udang, USD 1,03 tuna, tongkol dan cakalang lalu, USD 874,12 juta adalah cumi sotong dan gurita, USD 511,66 juta rajungan dan kepiting, serta USD 342,16 juta rumput laut.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada juga 5 negara tujuan terbesar ekspor perikanan pada tahun 2024 meliputi Amerika Serikat sebesar USD 1,9 miliar, Tiongkok sebesar USD 1,24 miliar, ASEAN sebesar USD 854,22 juta, Jepang sebesar USD 598,74 juta dan Uni Eropa sebesar USD 414,36 juta.