RI Kalah di WTO, Jokowi: Kita Tidak Takut, Hilirisasi Tetap Dilanjutkan!

26 November 2022 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia tidak takut dengan negara mana pun. Hal itu ia sampaikan berkenaan dengan kekalahan Indonesia di World Trade Organization (WTO) melawan Uni Eropa perihal ekspor nikel.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin negara kita di 2045 menjadi 5 besar ekonomi terkuat di dunia kalau kita konsisten kerja keras berani memutuskan dan tidak takut negara mana pun," katanya di depan para relawan di GBK, Sabtu (26/11).
"Saat kita setop ekspor nikel kita dibawa ke WTO,baru 2 bulan lalu kita kalah tapi keberanian kita hilirisasi barang-barang mentah itu yang terus kita lanjutkan meski kita kalah di WTO," tegas Presiden.
Sebelumnya Menteri ESDM, Arifin menyebutkan keputusan panel belum memiliki kekuatan hukum, sehingga pemerintah berencana melakukan banding (appeal). Maka dari itu, pemerintah belum berencana mengubah peraturan atau mencabut kebijakan sesuai putusan sengketa DSB terkait nikel.
"Keputusan panel belum memiliki kekuatan hukum yang tetap sehingga masih terdapat peluang banding dan tidak perlu mengubah peraturan atau bahkan mencabut kebijakan yang dianggap tidak sesuai," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Belum putus akhir ya kan masih ada tahap-tahap selanjutnya. Jadi kita masih berusaha untuk bisa berupaya mengoptimalkan, ya kita punya sumber daya alam untuk menjadi produk," tambahnya.
Terpisah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan jika Indonesia kalah di gugatan WTO, hal tersebut tidak akan berdampak besar pada industri hilirisasi, karena pemerintah akan membuat aturan yang memaksimalkan hilirisasi di Indonesia.