RI Kaya Sumber Emas, tapi Jumlah Cadangannya Kalah dari Singapura

26 Februari 2025 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI di Jakarta, Rabu (26/2/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI di Jakarta, Rabu (26/2/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membandingkan cadangan atau reserve emas antara Indonesia dan Singapura. Menurutnya, meskipun Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya emas terbesar keenam di dunia, namun cadangan emas yang dimiliki Indonesia kalah dengan Singapura.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Erick dalam peluncuran Layanan Bank Emas pertama di Indonesia di Menara Gade, Pegadaian, Jakarta, Rabu (26/2). Layanan ini diresmikan langsung Presiden Prabowo Subianto.
Reserve emas batangannya kita sama Singapura masih kalah, Singapore itu 228 (ton) ya, ini kurang lebih kita baru 201 ton artinya masih tertinggal,” katanya.
Erick merinci, cadangan emas milik Indonesia tersebut 80 ton di antaranya ada di Bank Indonesia (BI), lalu 80 ton di Pegadaian dan 17,5 ton di BSI.
Presiden RI Prabowo Subianto beserta jajaran resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI di Jakarta, Rabu (26/2/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
“Dan kalau kita gabungkan yang ada di bank sentral ada 80 (ton), lalu di Pegadaian kurang lebih 100 (ton) ya sebagian ada tabungan titipan dan lain-lain lalu di BSI ada 17,5 (ton),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Erick mengucapkan terima kasih kepada menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, sebab telah meningkatkan produksi emas Indonesia. Mulanya dari angka 110 ton per tahun menjadi 160 ton per tahun.
Menurut Erik dalam jangka waktu 5 tahun cadangan emas Indonesia akan semakin meningkat dengan adanya peningkatan produksi emas ini.
“Tadi paparan dari Pegadaian saja bisa meningkat sampai 219 ton, belum di BSI kadang-kadang di BUMN ini mesti dipanas-panasin, supaya bersaing dan BSI pun kalau 219 ton ini sudah hampir 440 ton, jadi ini sebuah peningkatan luar biasa dalam 5 tahun,” terangnya.