Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
RI Kehilangan Rp 30 Triliun Akibat Banyak Anak Muda Main Game Asing
29 Oktober 2023 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M. Manuhutu, mengungkapkan mayoritas dana tersebut lari ke luar negeri. Untuk itu, pemerintah tengah berupaya agar aliran uang dari masyarakat yang bermain gim bisa dominan mengalir di dalam negeri.
'Sekarang dari pengeluaran orang Indonesia untuk gim 99,5 persen keluar Indonesia. Kita ingin dibalik, 70 persen masuk Indonesia oleh gim lokal," kata Odo saat ditemui di TMII Jakarta, Sabtu (28/10).
"Anak-anak muda kita yang 90 juta itu lebih banyak main gim asing, jadi mereka diambil ceruknya. Kita ingin membalik, ceruknya anak-anak muda kita buat gim lokal yang dipakai oleh anak-anak muda," tambahnya.
Berdasarkan data tahun 2021, Kemenparekraf mencatat hitungan belanja masyarakat pasar gim di Indonesia mencapai USD 2 miliar.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2021 pasar gim Indonesia USD 2 miliar, kurang lebih Rp 30 triliun. Dari Rp 30 triliun sebagian besar (99,5 persen) ke luar (negeri) uangnya," kata Odo.
Susun Perpres Pengembangan Industri Gim
Pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional untuk Mendukung Pengembangan Ekosistem Game di Dalam Negeri. Harapannya agar putaran ekonomi dari industri gim tersebut dominan masuk ke dalam negeri.
Odo berharap November ini Presiden Jokowi sudah meneken Perpres tersebut. Apalagi Perpres itu sudah dibahas sejak 2 tahun lalu.
Dalam Beleid itu akan mengatur soal akses pasar gim, perangkat lunak dan perangkat keras, promosi gim, aktivasi, sampai kompetisi di level regional hingga lokal.
"Termasuk insentif, akses pembiayaan, SDM-nya, perangkat lunak dan keras, promosi, aktivasi," kata Odo.
ADVERTISEMENT
Odo mengungkapkan kendala terbesar pengembangan industri gim Indonesia adalah soal SDM. Di dalam Perpres tersebut juga mengatur soal pelatihan SDM di industri gim. Meski begitu, Kemenko Marves sudah mulai melakukan pelatihan SDM sejak 2022.
Setiap tahun, Kemenko Marves melatih 3.000 talenta pembuat gim. Program ini berjalan 3 tahun, mulai 2022 hingga 2024.
"3.000 kali 3 tahun 9.000. Asumsinya dari 9.000 itu yang bisa buat gim yang bagus hanya 100. Dari 100 mungkin hanya 1-2, itu cukup," kata Odo.
Pemerintah menargetkan sebanyak 70 persen pengeluaran masyarakat yang bermain gim akan masuk ke Indonesia. "Targetnya di 2024-2025," pungkasnya.