RI Kekurangan Insinyur, PII: Lebih Banyak Ingin Jadi YouTuber

3 Agustus 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pekerja menyiapkan baja di proyek kereta. Foto: Antara Foto / Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Dua pekerja menyiapkan baja di proyek kereta. Foto: Antara Foto / Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Bambang Goeritno, mengungkapkan peningkatan jumlah proyek tak diimbangi dengan jumlah insinyur yang tersedia di Indonesia. Dengan keterbatasan jumlah insinyur ini, ia meminta pemerintah untuk terus menggenjot tenaga kerja tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jumlah insinyur memang terbatas dan jumlah proyek kita juga meningkat. Penting ini dulu, kalau insinyur kurang ya harus digenjot,” kata Bambang dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis (3/8).
Menurut Bambang, pemerintah perlu menyiapkan upaya untuk meningkatkan jumlah insinyur di dalam negeri untuk menggarap potensi bisnis. Minimnya jumlah insinyur di Indonesia juga didorong oleh minimnya ketertarikan masyarakat terhadap industri teknik.
Bambang mengatakan pemerintah perlu mendorong ketertarikan anak muda untuk sekolah insinyur. Sebab, saat ini lebih banyak anak muda atau tenaga kerja usia muda yang lebih tertarik menjadi YouTuber.
“Paling susah untuk tantangan kita adalah mendorong anak muda sekolah insinyur, mereka lebih memilih jurusan atau bercita-cita menjadi YouTuber, yang lebih jelas,” ujar Bambang.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah insinyur di Persatuan Insinyur Indonesia mencapai 80 ribu orang. Bambang menyebut jumlah tersebut masih belum cukup di banding dengan banyaknya proyek pemerintah.
“Kalau bicara tentang banyaknya proyek pemerintah, ya tentu kurang. Kalau kita ingin tidak terjebak dalam middle income trap, itu harus digenjot,” tutur dia.
“Pola pikir kita harus diasah untuk menggeluti, mencintai, menyenangi pekerjaan keinsinyuran,” tutup Bambang.