RI Mau Gelar Digital Transformation Expo Versi Metaverse di Rangkaian G20

amu undangan mengambil foto saat gelar wicara Road To Presidensi G20 in West Java- Forum Urban20 (U20) di Hotel Pullman, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/2). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO

Indonesia bakal memamerkan perkembangan teknologi digital di Tanah Air dalam rangkaian Presidensi G20. Gelaran ini rencananya diadakan pada 15-16 November 2022.

Pada pagelaran tersebut, kemajuan transformasi digital di Indonesia akan dipamerkan di hadapan para pemimpin negara G20.

Menurut Staf Khusus Menteri Kominfo yang juga menjadi Co-Chair Digital Economy Working G20, Dedy Permadi, kegiatan expo ini bakal dihadirkan dalam berbagai versi. Salah satunya yakni dalam versi metaverse yang tengah ramai dibahas dalam dunia digital.

"Visualisasinya seperti apa, kita bisa membayangkan ini semacam masuk Universal Studio atau masuk Disneyland. Jadi bukan mau masuk expo biasa, tapi ada aspek digital yang ingin kita tonjolkan," ujar Dedy dalam konferensi pers, Jumat (4/3).

"Salah satunya kita akan menggunakan teknologi metaverse. Beberapa teknologi lainnya belum bisa saya ceritakan sekarang," sambungnya.

Penyelenggaraan expo tersebut diharapkan dapat jadi media buat unjuk perkembangan digitalisasi di Indonesia. Pemerintah optimistis transformasi digital ini bisa membawa pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Dedy Permadi dan Mira Tayyiba membahas tiga isu prioritas di forum G20, Rabu (26/01/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/Kumparan

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo selaku Chair Digital Economy Working G20, Mira Tayyiba, mengungkapkan selain menunjukkan pesatnya pertumbuhan unicorn dalam negeri, expo juga jadi momentum menyampaikan kian banyaknya startup, financial technology, hingga edutech dan healthtech yang Indonesia punya.

Tren positif ini diharapkan mampu menggugah pimpinan negara G20 untuk ikut menanamkan modal dalam ekosistem teknologi digital.

"Akhirnya kita mengharapkan member yang melihat expo ini tergugah hatinya untuk melakukan investasi di Indonesia. Karena besarnya potensi investasi digital di Indonesia," pungkas Mira.