RI Mau Impor 500 Ribu Ton Beras Lagi, Tapi Lihat Hasil Panen Raya Dulu

17 Maret 2023 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengecek karung berisi beras impor di Gudang Bulog Divre Sumatera Barat, di Padang, Selasa (31/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengecek karung berisi beras impor di Gudang Bulog Divre Sumatera Barat, di Padang, Selasa (31/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan membuka opsi untuk kembali melakukan impor beras 500 ribu ton tahun ini. Hal itu sebelumnya diungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menjelaskan, pihaknya masih akan menghitung ketersedian beras. Sebab, dalam 3 bulan ke depan akan terjadi panen raya.
"Kita harus lihat 3 bulan panen ini, biasanya di 3 bulan itu tinggi. Setelah itu turun produksi. Apa akan sampai panen berikutnya nanti kita hitung sama-sama," kata Arief di Pasar Kramat Jati, Jumat (17/3).
Dia menjelaskan, saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog mencapai 280 ribu ton dan sudah menyerap 35 ribu ton dari hasil panen raya.
Nantinya, stok tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bantuan sosial beras kepada penerima dengan jumlah total 210 ribu ton.
Pekerja melakukan bongkar muat beras impor dari Vietnam di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menjelaskan, pihaknya masih melihat perkembangan produksi padi dari petani.
ADVERTISEMENT
"Kalau nanti tidak tercapai targetnya karena produksi kurang, antisipasi kita ya pasti impor. Tapi bukan kita hobi impor, ini antisipasi saja," tegasnya.
Sebelumnya, Zulhas menyebut Indonesia kemungkinan impor 500 ribu ton beras lagi tahun ini lantaran menurunkan harga beras di pasar. Padahal pemerintah sudah melakukan impor beras sebesar 500 ribu ton di akhir tahun 2022.
"Oleh karena itu, kemarin dipimpin Bapak Presiden, beliau memutuskan kapan pun diperlukan, kita bisa masuk lagi sebanyak 500 ribu (ton)," kata Zulhas saat Raker bersama Komisi VI DPR, Rabu (15/3).
Zulhas mengatakan, kenaikan harga beras saat ini bahkan tembus di atas Rp 1.000 per kg. Zulhas mengaku lonjakan harga beras belum bisa diatasi pemerintah, bahkan trennnya terus naik.
ADVERTISEMENT
Zulhas menekankan, impor beras sejumlah 500 ribu ton tersebut belum ditetapkan, melainkan opsi tersebut tetap dibuka pemerintah. Apalagi saat ini Indonesia mulai memasuki musim panen.
"Oleh karena itu, walaupun berat, karena saya ini sebenarnya enggak setuju impor-impor itu. Tapi tidak ada pilihan. Makannya diputuskan kembali 500 ribu, tapi kapan diperlukan (belum tahu) karena sekarang lagi panen raya," pungkas Zulhas.