Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
RI Mau Jadi Negara Maju di 2045, Pertamina Kembangkan Bisnis Rendah Karbon
5 September 2024 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta pada Kamis (5/9). Ia menyebut pertamina akan mendukung perkembangan ekonomi dengan pemanfaatan kumpulan energi.
“Pemerintah menetapkan target untuk mengubah Indonesia dari negara menengah kita ke negara maju, sehingga tahun 2045 itu akan menyebabkan tumbuh kembang ekonomi yang sangat beragam dari 5 persen hingga 7-8 persen setiap tahun. Sehingga tahun 2045, jadi jalan transisi energi yang diperlukan oleh Pertamina seharusnya mendukung kumpulan energi,” ungkap Nicke.
Nicke melihat kesejahteraan energi menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai angka pertumbuhan yang tinggi. “Kita harus menjaga kesejahteraan energi. Jadi, untuk mencapai 7-8 persen kembangan ekonomi kita butuh energi sebagai catalyst,” jelas Nicke.
ADVERTISEMENT
Saat ini Pertamina mempersiapkan berbagai langkah yang dibutuhkan. Salah satunya adalah infrastruktur energi gas, khususnya di Indonesia bagian timur, yang memiliki banyak potensi.
“Bisnis kita adalah mengembangkan infrastruktur energi, terutama untuk gas. Indonesia memiliki banyak sumber gas. Tapi yang paling menantang sekarang adalah infrastruktur terutama bagi bagian timur Indonesia,” jelas Nicke.
Ia menyebut infrastruktur yang perlu dikembangkan adalah terminal Liquefied Natural Gas (LNG), infrastruktur untuk gasifikasi, dan virtual pipeline. Langkah ini menurutnya dapat menjadi acuan strategi jangka panjang.
Selain itu, Pertamina juga fokus pada bisnis yang memperhatikan emisi karbon . Pertamina telah memanfaatkan energi berbasis panas bumi dan memiliki ahli dalam bidang tersebut.
Ia juga menyebut masih banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi energi berbasis geothermal.
ADVERTISEMENT
Selain gas dan geothermal, Nicke juga mengungkap kegiatan produksi energi biodiversitas yang dikembangkan oleh Pertamina, yakni produk biofuel. Nantinya, energi berbasis biodiversitas harus mencapai B60.
“Pemerintah telah memasukkan regulasi ke pembangunan biodiesel. Sekarang, B35. Artinya, 35 persen datang dari bioenergi dan pembangunan dengan biodiesel kita. Dari pencapaian itu, kita berhasil mengurangkan 22,7 juta ton CO2 tahun lalu. Jadi kita akan menambahkan ke B40 dan B50. Pembangunan energi nasional seharusnya mencapai B60,” ungkapnya.