RI Menang di WTO, Airlangga Pastikan Sawit-Biodiesel Tidak Lagi Didiskriminasi

17 Januari 2025 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jumat (17/1/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jumat (17/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kebanggaannya atas kemenangan Indonesia dalam sengketa kelapa sawit di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kemenangan ini menunjukkan Indonesia mampu menghadapi diskriminasi perdagangan internasional dan membela kepentingan nasionalnya.
ADVERTISEMENT
“Namun ada yang menarik kemarin kita menang di WTO untuk kelapa sawit. Jadi itu satu hal yang membuktikan bahwa dalam kasus kelapa sawit dan biodiesel diakui Eropa melakukan diskriminasi terhadap Indonesia,” kata Airlangga di kantornya, Jumat (17/1).
Airlangga menjelaskan, kemenangan ini berkaitan dengan kasus Renewable Energy Directive (RED) Uni Eropa. Menurutnya,Indonesia berhasil membuktikan kebijakan Uni Eropa tersebut mendiskriminasi produk sawit dan biodiesel berbasis minyak kelapa sawit (CPO).
“Kemenangan ini merupakan bukti bahwa negara Indonesia kita bisa fight dan kita bisa menang. Nah ini kan kemarin khusus untuk sawit kita fight di RED yang kita menang. Sehingga biodiesel yang sekarang kita ambil sebagai sebuah kebijakan itu mau gak mau dunia harus menerima bahwa tidak hanya biodiesel berbasis rapeseed, soyabean dan yang lain tetapi juga yang berbasis daripada CPO,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tandan buah sawit segar yang baru dipanen. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Menurut Airlangga, kemenangan ini juga berimplikasi pada kebijakan Uni Eropa lainnya. Misalnya European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang pelaksanaannya diundur satu tahun dari jadwal semula. Selain itu, kemenangan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam perundingan Indonesia dengan Uni Eropa terkait Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
“Jadi kan mereka kemarin kita berkasus dengan mereka antara lain juga hilirisasi. Jadi ekspor yang kita unggul itu mereka persulit untuk kita. Nah dengan kemenangan ini saya berharap bahwa cloud ataupun yang selama ini menghantui perundingan IEU CEPA bisa hilang dan kita bisa segera selesaikan IEU CEPA,” tutup Airlangga.