RI Menang Gugatan Diskriminasi Sawit, Pengusaha: Bisa Kerek Ekspor Biodiesel

18 Januari 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
ADVERTISEMENT
Pengusaha sawit menilai kemenangan Indonesia melawan gugatan Uni Eropa dalam Dispute Settlement Body World Trade Organization/DSB WTO) mengenai sengketa dagang kelapa sawit, bisa meningkatkan ekspor biodiesel.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menilai dalam urusan kemenangan sengketa di WTO ini memang Indonesia akan diuntungkan dalam hal biodiesel.
“Masalah di WTO kan hanya untuk masalah biodiesel, ini memang bisa meningkatkan ekspor biodiesel,” kata Eddy kepada kumparan, Sabtu (18/1).
Kendati demikian, Eddy melihat kemenangan atas gugatan Eropa di WTO perihal kelapa sawit ini, tidak akan berdampak pada ekspor kelapa sawit dan produk turunannya secara keseluruhan.
Sementara produk turunan komoditas ini terbilang banyak dengan faktor pendukung peningkatan ekspor yang juga beragam.
“Tetapi ekspor kita bukan hanya itu, tetapi produk turunan sawit yang lain yang saat ini tidak ada masalah. Sementara faktor yang mempengaruhi ekspor ini cukup banyak karena minyak sawit bukan satu-satunya minyak nabati di dunia, ada minyak nabati lain sebagai pesaing minyak sawit,” terang Eddy.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Indonesia memenangkan gugatan Uni Eropa dalam Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (DSB WTO) mengenai sengketa dagang kelapa sawit. Meskipun potensi Uni Eropa untuk mengajukan banding masih ada.
Dengan menangnya Indonesia di WTO, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan Uni Eropa harus membuka pintu untuk ekspor kelapa sawit dari Indonesia.