RI Punya 1.300 Industri Daur Ulang Plastik, Nilai Investasi Rp 7,15 Triliun

30 Juni 2021 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi botol plastik Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi botol plastik Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persoalan sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan yang berlarut-larut. Dunia pun mulai menaruh perhatian atas isu yang satu ini dengan gencarnya kampanye beralih ke industri hijau.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, persoalan ini juga disorot negara G20. Atas dasar itu, selaku tuan rumah KTT G20 di tahun 2022, pemerintah mengusung isu akselerasi industri berkelanjutan.
Setidaknya, kata Menperin, saat ini sudah ada sebanyak 1.300 industri daur ulang sampah plastik di Indonesia. Industri yang terdiri dari korporasi besar dan kecil ini memiliki nilai investasi mencapai Rp 7,15 triliun.
"Populasi industri daur ulang plastik di Indonesia berjumlah sekitar 600 industri besar dan 700 industri kecil, dengan nilai investasi mencapai Rp 7,15 triliun," ujar Agus Gumiwang di sela meresmikan secara virtual pabrik daur ulang garapan Danone-Aqua, Rabu (30/6).
com-Ilustrasi daur ulang plastik botol. Foto: Shutterstock
Menurut Menperin, keseluruhan pabrik daur ulang yang beroperasi ini mampu melakukan produksi setidaknya hingga 2,3 juta ton per tahun. Dengan nilai tambah yang dihasilkan dari proses daur ulang tersebut mencapai Rp 10 triliun per tahunnya.
ADVERTISEMENT
Dia optimistis sektor industri daur ulang ini akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Seiring dengan juga kian meroketnya konsumsi plastik dalam negeri.
"Apalagi makin terbukanya pasar ekspor setelah China menutup sektor industri sejak tahun 2017. Masih terdapat 50 persen idle capacity industri daur ulang plastik yang dapat dioptimalkan dengan circular economy," tuturnya.
Pemerintah khususnya Kemenperin, menurutnya terus mendorong implementasi sirkular ekonomi ini melalui penerapan pedoman tata cara produksi PET daur ulang untuk kemasan pangan. Termasuk juga dengan menerapkan regulasi tingkat komponen daur ulang pada barang plastik untuk dimanfaatkan dalam pengadaan barang dan jasa.
Pemerintah juga menyiapkan insentif lainnya berupa pengurangan PPn bagi industri daur ulang plastik. Ini supaya mendorong makin banyaknya industri yang menerapkan konsep ekonomi sirkular pada produk plastik.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, kinerja sektor industri secara kumulatif mengalami penurunan 0,71 persen dibandingkan semester I tahun 2020. Kendati demikian, kinerja industri pengolahan nonmigas hingga Maret 2021 tercatat naik menjadi 61,3 persen.
"Tentu kami percaya sumbangsih green economy dan green industry ini, akan menjadikan pertumbuhan kita mencapai titik positif kuartal dua," tuturnya.