RI Sudah Siap Produksi Bus Listrik Sebanyak 1.200 Unit per Tahun

2 Februari 2021 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
E-INOBUS, bus listrik buatan PT INKA (Persero) kerja sama dengan Tron-E dari Taiwan dan Piala Mas dari Malang saat dilakukan uji di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun-Caruban. Foto: Humas INKA/Lr handout via ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
E-INOBUS, bus listrik buatan PT INKA (Persero) kerja sama dengan Tron-E dari Taiwan dan Piala Mas dari Malang saat dilakukan uji di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun-Caruban. Foto: Humas INKA/Lr handout via ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perindustrian memastikan Indonesia siap memproduksi bus listrik sebanyak 1.200 per tahun. Mengutip Antara, saat ini ada tiga industri yang siap memproduksi dengan kapasitas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Di antaranya PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang diinisiasi oleh Kepala KSP Moeldoko, PT INKA, dan PT Kendaraan Listrik Indonesia (KLI)," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier dalam acara Busworld Southeast Asia, Selasa.
Menurut dia, kesiapan Indonesia memproduksi bus listrik itu seiring dengan perkembangan teknologi dan penguatan aspek lingkungan serta penurunan karbon.
"Itu menuntut kita beradaptasi untuk membangun produk dengan inovasi yang comply dengan perkembangan itu," ucapnya.
Ia menyampaikan teknologi yang digunakan untuk bus listrik juga telah ada dalam peta jalan yang disusun Kemenperin.
Bus Listrik Damri. Foto: dok. Damri
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mempersiapkan jaringan charger station untuk kendaraan listrik, pabrik baterai kendaraan listrik, hingga penguatan infrastruktur kendaraan berbasis listrik .
ADVERTISEMENT
"Semua sudah kita akomodasi teknologi yang berkembang, sudah ada di roadmap," ucapnya.
Taufik berharap, kontribusi industri bus nasional dapat terus meningkat terhadap ekonomi nasional mengingat potensi yang cukup besar.
"Dari sisi demografi, Indonesia berpenduduk 260 juta terdiri dari 34 provinsi, 451 kabupaten kota tentunya membutuhkan mobilitas kendaraan besar, seperti bus untuk kehidupan sehari-hari di samping kebutuhan sektor-sektor lain seperti pariwisata, pemerintahan, dan niaga," ujarnya.