RI Tawarkan Gerbong Kereta Buatan Madiun ke Mozambik

13 Februari 2017 17:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rangkaian kereta api kelas eksekutif (Foto: Dok. PT KAI)
zoom-in-whitePerbesar
Rangkaian kereta api kelas eksekutif (Foto: Dok. PT KAI)
Indonesia memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan nilai ekspor di tahun 2017. Selain menggenjot ke negara-negara tradisional seperti Amerika Serikat, China dan Uni Eropa, pemerintah secara bertahap mulai mengalihkan pasar ekspor ke negara-negara no- tradisional seperti Afrika.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, salah satu peluang terbesar yang bisa dilakukan tahun ini adalah ekspor gerbong kereta api ke Mozambik. Alasannya Mozambik kini sedang membangun dan mengembangkan sistem transportasi kereta api.
"Misalnya Mozambik, sudah mau bangun jalur KA. Berarti di situ perlu ada gerbong KA. Kita lihat, biasanya itu di dunia saingan kita siapa sih, enggak banyak. Oleh karena itu kita kemarin tawarkan juga mengenai masalah itu," kata Retno usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/2).
Diakui Retno, dia sudah menawarkan gerbong kereta api buatan PT Industri Kereta Api (INKA) yang diproduksi di Madiun, Jawa Timur, kepada Mozambik. Hubungan bisnis nantinya akan berlanjut antara INKA dengan pemerintah Mozambik. Namun salah satu hambatan kerja sama perdagangan ini adalah soal pendanaan.
ADVERTISEMENT
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta (Foto: Hendra Nurdiyansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta (Foto: Hendra Nurdiyansyah)
"Di Mozambik itu kita sudah dengan tim private sector. Jadi ada BUMN-nya, exim bank-nya ada yang akan bisa membantu untuk fasilitasi masalah keuangannya," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Retno juga menyebut Mesir dan Afrika Selatan juga memiliki potensi pasar yang cukup besar bagi produk asal Indonesia. Hal ini sudah dia sampaikan kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk ditindaklanjuti.
"Saya juga sudah bicara dengan Pak Mendag. Setelah keluar dari tiga negara itu, kembali mungkin giliran Pak Mendag yang masuk," ucapnya.
Selain ketiga negara tersebut, Retno menilai Nigeria memiliki pasar yang besar. Pihaknya akan mendata negara mana saja di Afrika yang bagus bagi peningkatan nilai ekspor Indonesia.
"Jadi kalau Afrika potensi ekonominya bagus dan saya sampaikan kami sudah berbagi tugas dengan beberapa menteri ekonomi untuk garap Afrika," jelasnya.
ADVERTISEMENT