Ribuan Driver Ojol Demo Hari Ini, Matikan Aplikasi, Siap-siap Susah Order

29 Agustus 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengemudi daring atau ojek daring berunjuk rasa di frontage Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/3/2022). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengemudi daring atau ojek daring berunjuk rasa di frontage Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/3/2022). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) hingga kurir di wilayah Jabodetabek bakal menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Patung Kuda hari ini, Kamis (29/8). Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut para pengemudi ojol dan kurir akan mengutarakan tuntutan pada perusahaan aplikasi dan pemerintah.
“Pada Hari Kamis dari beberapa kelompok rekan-rekan ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan lakukan aksi damai dengan tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak Pemerintah,” kata Igun pada kumparan, Rabu (28/8).
Igun menjelaskan, para pengemudi ojol merasa perusahaan aplikasi tidak dapat memenuhi keadilan dan kesejahteraan sebagai mitra.
“Nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi, sedangkan pihak pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa Undang-Undang,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Hukum Koalisi Ojol Nasional (KON), Cang Rahman, mengatakan demo tersebut merupakan aksi yang tuntutan utamanya langsung kepada pemerintah.
“Tuntutan besok hanya terbatas pada revisi Peraturan Kominfo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial. Itu kan di Pasal 1 Ayat 5 mengenai tarif tidak ditetapkan oleh pemerintah, berarti kan diserahkan pada pasar. Ketika pada pasar itu kan predator rising, antara aplikasi seenaknya menetapkan harga kalau bisa semurah mungkin untuk menarik konsumen,” ungkap Rahman kepada kumparan, Rabu (28/8).
Massa gabungan dari Ojek online (Ojol) melakukan unjuk rasa di luar kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (5/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Rahman menegaskan pihaknya tidak mengarahkan tuntutan pada perusahaan aplikasi. Menurutnya, jika pemerintah sudah membuat regulasi maka secara otomatis aplikator akan tunduk pada regulasi yang ada.
“Karena percuma kita ke aplikator, aplikator pasti akan kembalikan ke pemerintah, regulatornya aja belum buat aturan tersebut, kita enggak mau buat langkah yang sia-sia. Ini yang kita ingin minta aturan mainnya, jadi kalau kita datangi kantor aplikator-aplikator satu per satu seperti Gojek, Grab, Shopee, Lalamove, InDriver, Maxim itu butuh energi yang berlebihan dan hasilnya sia-sia,” ujar Rahman.
ADVERTISEMENT
Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina, mengimbau para mitra agar layanan ojek online yang ada tetap dapat beroperasi walau sebagian pengemudi ojek online yang ikut berdemonstrasi.
“Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa," kata dia kepada kumparan, Rabu (28/8).
Manajemen meminta mitra driver tidak terprovokasi dengan kegiatan unjuk rasa besok. Perusahaan akan memonitor driver yang dinilai merugikan pelanggan atau mitra.
"Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami,” ujarnya.
Rosel juga menyebut pihak Gojek selama ini sudah mewadahi komunikasi formal antara perusahaan dengan mitra driver mengenai aspirasi yang diharapkan. Ia sangat menyayangkan adanya narasi Gojek tidak akan beroperasi selama aksi demonstrasi berlangsung.
ADVERTISEMENT