Ribuan Keluarga Miskin Nikmati Listrik, Rumah Tak Lagi Gelap Saat Natal

25 Desember 2021 19:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyambungan Listrik oleh PLN di Desa Fatuulan, Kupang, NTT, Rabu (22/12). Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
Penyambungan Listrik oleh PLN di Desa Fatuulan, Kupang, NTT, Rabu (22/12). Foto: PLN
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir tahun, 1.275 keluarga miskin di Jawa Tengah hingga Kupang bisa menikmati listrik yang biaya pemasangannya gratis. Rumah mereka tak lagi gelap saat perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).
ADVERTISEMENT
Di Jawa Tengah, ada 750 keluarga tak mampu yang diterangi PLN, Rinciannya, 150 persil di Kabupaten Pemalang, Brebes dan Kebumen, 145 persil di Kabupaten Banjarnegara, dan 155 persil di Kabupaten Banyumas.
Listrik gratis itu didapatkan dari Bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan PT PLN (Persero), berkolaborasi dengan Pemda Jawa Tengah (Jateng).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan, pemberian listrik gratis ini salah satu upaya pemerintah daerah mengentaskan kemiskinan ekstrem. Kata dia, setidaknya ada empat hal yang menjadi indikator kemiskinan, yaitu jamban, ketersediaan air bersih, kondisi rumah, dan penerangan atau listrik.
“Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan penyambungan dan instalasi listrik dari PLN dan ini akan coba kita segera install ke masyarakat, sehingga penanganan kemiskinan dari sisi penerangan (listrik) yang dibutuhkan untuk rumah tangga miskin ini bisa kita selesaikan. Totalnya ada 750 sambungan,” kata Ganjar dalam saat mendampingi PLN, Sabtu (25/12).
ADVERTISEMENT
Dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah, Ganjar menjelaskan pihaknya tidak hanya mengandalkan APBN ataupun APBD, melainkan dengan cara gotong royong dan kerja sama dengan beberapa pihak termasuk di dalamnya BUMN.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran dari PLN yang sudah membantu, ke depan harapannya ada bantuan lain yang bisa kita koordinasikan lebih lanjut sehingga CSR-nya bisa lebih terarah,” pungkasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi PLN memberikan bantuan listrik ke 750 keluarga miskin, Sabtu (25/12). Foto: PLN
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, M. Irwansyah Putra, saat ini masih banyak warga tidak mampu yang belum dapat memiliki sambungan listrik, kebanyakan masih berstatus levering atau menyambung dari listrik tetangga maupun keluarga dekat.
Dengan Program Bantuan Penyambungan Baru dan instalasi listrik ini, dia berharap PLN dapat membantu mengentaskan kemiskinan warga.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penerima bantuan akan langsung terintegrasi untuk mendapatkan subsidi pemerintah untuk pembayaran rekening listrik tiap bulannya. Dalam menyalurkan bantuan tersebut, PLN tak bisa sendiri. PLN membutuhkan bantuan Pemprov Jateng terutama dalam hal pencocokan data Basis Data Terpadu (BDT) untuk Program Perlindungan Sosial.
"Kolaborasi ini dibutuhkan agar pelanggan yang telah kami berikan bantuan dapat menikmati subsidi listrik dari pemerintah untuk tagihan atau pemakaian listrik setiap bulannya,” ujar dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi PLN memberikan bantuan listrik ke 750 keluarga miskin, Sabtu (25/12). Foto: PLN

Sambung Listrik Demi 525 Keluarga Rayakan Natal dengan Terang

Selain di Jawa Tengah, PLN juga menerangi 525 keluarga Desa Fatuulan, Kecamatan Ki’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penyambungan listrik berhasil dilakukan pada Rabu (22/12) demi ratusan keluarga di sana bisa merayakan Natal tanpa kegelapan.
ADVERTISEMENT
Upaya penyambungan aliran listrik ke Desa Fatuulan begitu menantang. Petugas PLN harus menempuh jarak tempuh 6 jam. Mengingat desa ini berada di ketinggian 1.800 mdpl dengan medan terjal naik turun.
Penyalaan listrik secara simbolis dilakukan oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko bersama Bupati TTS Egusem Piether Tahun.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko, mengatakan upaya menyambungkan aliran listrik ke daerah ini begitu menantang. Penyambungan listrik di Desa Fatuulan langsung dinikmati oleh 525 kepala keluarga (KK).
Penyambungan Listrik oleh PLN di Desa Fatuulan, Kupang, NTT, Rabu (22/12). Foto: PLN
Melistriki desa khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) cenderung sulit, karena jarak yang ditempuh untuk sampai di desa ini memerlukan waktu 6 jam. Di sisi lain, Desa Fatuulan berada di ketinggian 1.800 mdpl dengan medan terjal naik turun.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, letih petugas PLN terbayarkan dengan pesona alam Desa Fatuulan yang indah. Tak salah, daerah ini sering disebut negeri di atas awan.
"Kabupaten Timor Tengah Selatan ini untuk KK yang sudah berlistrik baru sekitar 101 ribu dari total 143 ribu, jadi masih ada 42 ribu KK/rumah yang belum menikmati listrik," ujarnya.
Agustinus berharap dengan adanya penyambungan listrik ini, dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di TTS. Dengan adanya penyambungan listrik, masyarakat akan semakin sejahtera, produktif, dan ujungnya mampu meningkatkan perekonomian desa.
Pada kesempatan yang sama, Bupati TTS Egusem Piether Tahun mengapresiasi perhatian PLN di Kabupaten TTS. Pasalnya, di wilayah ini masih ada 42 ribu KK yang belum menikmati listrik.
"Harapan saya, penyambungan listrik ini dapat mendorong masyarakat meningkatkan taraf hidupnya dengan menggunakan listrik dari PLN," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Egusem juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan listrik. Apabila ada gangguan listrik, masyarakat diminta segera melaporkannya ke PLN.
"Tolong bapak mama yang memiliki pohon yang dekat atau kena jaringan jangan dilakukan pemotongan sendiri, harus melaporkan ke PLN agar tim PLN yang memotongnya dan seluruh warga juga harus mengizinkan kabel listrik lewat," tambahnya.
Penyambungan Listrik oleh PLN di Desa Fatuulan, Kupang, NTT, Rabu (22/12). Foto: PLN
Sementara itu, Matheos, warga Desa Fatuulan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak PLN.
"Baru beberapa hari ini listrik sudah menyala dan saya sangat merasa senang. Saya 18 tahun di Kupang dan sekarang tinggal di kampung halaman selama 52 tahun akhirnya menikmati listrik,” ucapnya.
Berdasarkan data PLN, dalam upaya menyambungkan listrik di Desa Fatuulan, PLN melakukan sejumlah investasi senilai Rp 5 miliar.
ADVERTISEMENT
Dana itu dialokasikan untuk pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 7,82 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 15,92 kms, dan 4 buah gardu dengan total 200 kiloVolt Ampere (kVA).
Dalam 1 tahun terakhir, Rasio Elektrifikasi di NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan meningkat sebanyak  1,77 persen, dari 68,85 persen, menjadi 70,62 persen. Adapun, RE Provinsi NTT meningkat menjadi 88,96 persen dari yang sebelumnya 87,62 persen.