Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus membahas progres pembangunan Tol Cileunyi Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dengan Pemerintah Pusat. Rapat-rapat koordinasi dilakukan untuk mempercepat pembangunan jalan tol tersebut.
ADVERTISEMENT
Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pasca rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman pada Jumat (24/5/2019). Namun demikian, rapat koordinasi dipastikan ditunda karena personil tidak lengkap.
Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil menyatakan, rapat koordinasi diperlukan guna memantau dan membahas progres proyek Tol Cisumdawu. Sebab, sejumlah kendala yang hadir dalam pengerjaan mesti ditangani dengan segera.
"Hari ini kita membahas progres, memang banyak kendala dan lebih masalah pada koordinasi, sehingga kita akan rapat lagi dengan lengkap," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).
"Tadi memastikan siapa-siapa yang bertanggung jawab dan mengakselerasi karena sudah dua tahun lambat," tambah dia.
Proyek Tol Cisumdawu tergolong strategis karena menjadi salah satu akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Oleh sebab itu, Emil memastikan rapat koordinasi selanjutnya akan membahas sejumlah kendala, salah satunya mengenai pembebasan tanah.
ADVERTISEMENT
"Kemudian, kita akan rapat ulang memastikan kendala seperti pembebasan tanah," jelas dia.
Emil pun berharap semua pihak yang terlibat dalam proyek Tol Cisumdawu menjaga soliditas, komunikasi, dan kerja sama. Apalagi, Pemprov Jawa Barat siap menyelesaikan kendala-kendala yang berpotensi memperlambat pengerjaan Tol Cisumdawu.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat juga bakal memperhatikan keamanan dan keselamatan Tol Cisumdawu. Hal tersebut sejalan dengan arahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat agar dua aspek tersebut menjadi prioritas dalam pembangunan Tol Cisumdawu.
Sedangkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rapat koordinasi perlu membahas soal penggunaan ruas tol yang dinilai fungsional manakala lalu lintas padat. Berikut dengan progres perkembangan pembangunannya.
"Habis Lebaran kita rapat lagi. Jadi, kita mau bahas mengenai jalan tol Cisumdawu itu harus ada ATR (Kementerian Agraria dan tata Ruang), LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara), dan semua pihak harus diundang lagi," tutur dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan bahwa ruas yang dapat difungsikan untuk mudik lebaran adalah trase Rancakalong-Sumedang atau tepatnya di seksi II Cisumdawu. Hal itu berdasarkan laporan dari Satuan Kerja (Satker) Tol Cisumdawu.
ADVERTISEMENT
"Cisumdawu yang sudah siap sepanjang 5,5 kilometer," ucap dia di Gedung Sate Bandung, Senin (15/5).
Menurut Iwa Karniwa, satuan kerja Tol Cisumdawu sedang menyiapkan akses dari Tanjungsari, Rancakalong, dan Sumedang, untuk pemudik menuju ruas tol.
"Sedang disiapkan akses masuk dan keluar tolnya, sudah signifikan nanti akan tersambung ke jalan provinsi," kata dia.
Iwa juga mengungkapkan bahwa terowongan kembar Cisumdawu di daerah Rancakalong hanya akan digunakan satu sisi yakni dari arah Bandung ke Cirebon. Meski hanya satu terowongan yang dipakai, terdapat dua rute arus mudik ke arah Cirebon yakni Cisumdawu dan Cadas Pangeran.
"Satu terowongan belum difungsikan meski sudah tuntas karena memerlukan beberapa persiapan utilitas seperti rambu dan lain-lain," ucap dia.
ADVERTISEMENT