Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tembusnya terowongan Walini, jadi awal pencapaian untuk proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang ditargetkan rampung akhir 2020.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, adanya KCJB bisa menjadi penghubung (hub) akses untuk wilayah Jawa Barat, tak terkecuali dari salah satu stasiun Tegalluar yang bisa mengakses menuju ke Bandara Kertajati di Majalengka.
“Dari Tegalluar ke Kertajati hanya 60 kilometer. Area jalan tol sudah ada, enggak usah pembebasan lahan. Tentu dengan rumus model plan yang sama, bisa dilanjutkan lah,” katanya di kawasan Walini, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5).
Selain melalui Tegalluar, Ridwan Kamil menambahkan, kereta cepat juga bisa mempermudah akses jalur tol melalui Bandung.
“Lokasinya juga tidak jauh dari Cisumdawu dan Kertajati. Sehingga bandara (Kertajati) suatu hari sangat-sangat padat dan dikoneksikan dengan kereta api cepat,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menambahkan, kereta cepat memang mungkin saja jadi penghubung ke Bandara Kertajati, yaitu melalui Tegalluar.
Namun, kata dia, ke depan juga bukannya tak menutup kemungkinan pembangunan kereta cepat langsung ke Kertajati bisa saja dijalankan.
“Sekarang kan dana pinjaman kita baru sampai di Tegalluar saja, nanti next step-nya baru ke sana,” kata dia.
Namun untuk mewujudkan itu, pihaknya menekankan masih butuh pembicaraan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait.
“Kita belum minta konsesinya ke sana. Kalau orang kan, seperti China. Ini kita belajar Jakarta Bandung dulu,” tandasnya.