news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Rini Mau Aktifkan Lagi Jalur KA Kayu Tanam-Padang Panjang-Bukittinggi

27 Februari 2017 16:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta (Foto: Hendra Nurdiyansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta (Foto: Hendra Nurdiyansyah)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno bersama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan kunjungan kerja ke Bukittingi, Sumatera Barat, kemarin. Sumatera Barat dikenal sebagai daerah dengan potensi pariwisata dan perekonomiannya
ADVERTISEMENT
Rini didampingi Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengunjungi kota Bukittinggi dalam rangkaian kunjungan kerjanya untuk melihat potensi wisata Bukittinggi. Selain itu juga dibicarakan rencana reaktivasi seluruh jalur kereta api yang ada di Sumatera Barat termasuk di Bukittinggi.
Rini menyatakan, ini merupakan sinergi BUMN yang terkait pengembangan pariwisata di tanah air dan BUMN siap untuk ikut menyumbang angka kunjungan wisatawan asing.
Rini mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan akses wisatawan ke Bukittinggi. Saat ini, akses kendaraan semakin sulit karena kemacetan terus terjadi. Dikhawatirkan minat pengunjung berkurang karena jarak tempuh yang semakin lama khususnya di musim liburan.
“Musim lebaran bisa 8 jam menuju Bukittinggi. Kita tidak ingin minat wisatawan menurun. Kota ini merupakan kota sejarah dan sering didatangi banyak wisatawan. Sehingga harus dibuat senyaman dan seindah mungkin. Kami lihat ada potensi dari jalur rel KAI untuk dihidupkan lagi,” ujar Rini.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku akan mendorong pengaktifan kembali jalur kereta api dari Kayu Tanam - Padang Panjang - Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) dapat selesai maksimal pada 2018.
Dirinya akan membicarakan rencana ini ke Kementerian Perhubungan. Dia juga akan dorong agar PT KAI mempelajari bagaimana upaya reaktivasi ini dan mengharapkan dukungan kepala daerah setempat.
“Anggaran BUMN dari perbankan dan dibantu yang lainnya juga. Sedangkan untuk jalur rel menggunakan anggaran Kemenhub karena punya negara," katanya.
Dia juga meninjau lahan aset PT KAI di Bukittinggi dan perkembangan realisasi program BUMN Hadir untuk Negeri di objek wisata Taman Panorama dan Lobang Jepang.
Rini menilai, Sumbar memiliki banyak destinasi wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan. Di samping mendorong reaktivasi jalur kereta api, dia juga mendorong BUMN yang beroperasi di daerah itu melaksanakan program guna mendukung pariwisata seperti pembangunan balai ekonomi desa (balkondes) dan rumah tinggal (homestay).
ADVERTISEMENT
"Kita bantu dalam revitalisasi pedagang di kawasan Panorama, Padang, dan Kelok Sembilan. Sehingga bisa lebih rapi. Nanti Patrajasa akan bangun hotel di Bukittinggi. Kami juga akan bangun homestay yang dikelola oleh masyarakat supaya melekat dengan nilai budayanya," katanya.
Dari sisi potensi ekonomi, Pemimpin BNI Wilayah Padang Rahmad Hidayat mengatakan, potensi ekonomi di Sumbar cukup besar. Sehingga bisnis kredit segmen kecil dan menengah sangat potensial berkembang. Tahun 2017 pembiayaan melalui Kredit Usaha rakyat (KUR) di Sumbar ditargetkan dapat mencapai Rp 420 miliar.
Sementara kredit untuk Sumbar, Riau, Kepri, dan sebagian Kerinci ditargetkan mencapai Rp 8 triliun atau tumbuh 22%. Potensi terbesar ada di Riau karena kantor cabang biasanya hanya memberikan pelayanan. Namun, ke depannya juga akan diperkuat secara bisnis, baik kredit ataupun DPK.
ADVERTISEMENT
“Kontribusi Sumbar masih kecil dalam kredit. Namun di sini ada potensi kelapa sawit seluas lebih dari 2 juta hektare yang belum tersentuh. Selain itu juga banyak korporasi-korporasi besar di Sumbar,” ujar Rahmad.