Rini Soemarno Mulai Jaring Nama-nama Baru Direksi Waskita Karya
ADVERTISEMENT
Proyek infrastruktur yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mengalami kecelakaan kerja. Yang terbaru adalah jatuhnya besi hollow 4x4 cm dalam proyek Rumah Susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan . Kejadian itu menewaskan satu orang warga.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang menegaskan ada miss management yang terjadi dalam tubuh Waskita. Hal itu yang menjadi alasan akan adanya pergantian direksi.
“Direksi Waskita tidak menjalankan secara penuh arahan Kementerian BUMN. Review dari QHSE (Quality, Healt, Safety, Enviroment) termasuk SOP safety, hanya dilakukan di proyek jalan tol, jembatan, dan LRT, tidak pada proyek gedung. Makanya dirombak,” kata Bambang kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (20/3).
Dalam perombakan direksi Waskita nantinya akan ditambah satu posisi penting yaitu Direktur QHSE. Posisi Direktur HQSE bertugas untuk menjamin keselamatan kerja untuk semua proyek yang digarap Waskita.
“Saat ini masih dilakukan fit and proper test untuk calon-calon direksinya. Nanti akan disahkan di RUPS,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Sekarang yang paling utama ini kan persoalannya paling banyak karena human error,” katanya usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (20/2).
Karena itu, menurut Rini, yang harus dilakukan sekarang adalah perbaikan mekanisme, seperti pelaporan dan kontrol dari setiap proyek yang sedang digarap. Mengenai perombakan direksi Waskita yang akan dilakukan Kementerian BUMN dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 6 April 2018 mendatang, Rini mengaku masih mengkaji beberapa nama calon direksi baru.
“Belum, masih dalam di-review,” katanya.