Riset: 80% Masyarakat Pilih Beli Rumah Pertama dengan Harga di Bawah Rp 600 Juta

15 Februari 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
CEO Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, mengatakan berdasarkan hasil riset Pinhome terungkap hampir 80 persen masyarakat memilih rumah pertama dengan harga di bawah Rp 600 juta. Hal ini membuat platform properti Pinhome.Id memprioritaskan properti dengan harga di bawah Rp 600 juta.
ADVERTISEMENT
"Mayoritas hampir 80 persen membeli properti di bawah angka 600 juta dan ini data yang sangat penting bagi kami, karena kami dari sini bisa pastikan bahwa si supply-nya atau rumah-rumah yang dijual ini adalah rumah yang sesuai oleh pengguna yaitu angka rumah yang di bawah Rp 600 juta," kata Dayu saat Media Gathering di Jakarta, Rabu (15/2).
Meskipun DKI Jakarta merupakan wilayah strategis bagi para pekerja, namun menurut data Pinhome 98 persen masyarakat lebih memilih membeli rumah di luar Jakarta, seperti Bogor 43 persen, Tangerang 21 persen, Bekasi 16 persen, dan Depok 8 Persen.
"98 persen yang membeli di luar Jakarta, Bogor, dan Kabupaten Tangerang Selatan itu menjadi primadona," ujarnya.
Seorang bocah bermain sepeda di kawasan perumahan subsidi pemerintah di Perumahan Sasak Panjang 2, Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Dayu mengatakan fenomena ini terjadi karena infrastruktur transportasi di luar Jakarta telah memadai dengan adanya stasiun KRL. Dia juga menyebut keadaan macet yang ada di wilayah Jakarta membuat banyak masyarakat lebih memilih membeli properti di Bogor atau Tangerang.
ADVERTISEMENT
Perbedaan harga yang signifikan juga menjadi alasan mayoritas masyarakat lebih tertarik membeli rumah di Bogor, Bekasi, dan Kabupaten Tangerang. Menurut riset Pinhome, harga properti yang ditawarkan di Jakarta 50 persen lebih tinggi walaupun spek yang diberikan sama dengan di luar Jakarta.
"Kalau lihat harga market yang ditawarkan perbandingkan dengan properti di Bekasi dan Jagakarsa 30- 50 persen lebih tinggi dengan spek yang sama, sedangkan di Bekasi dengan spek yang sama bisa lebih rendah," tutur Dayu.