Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Riset Ipsos: Bank Digital Digunakan Gen Z & Milenial RI, Buat Top Up-Transfer
16 Maret 2025 13:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perusahaan riset global, Ipsos, melakukan riset mengenai pengunaan bank digital di Indonesia. Riset yang berjudul Studi Perilaku & Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia itu mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi preferensi dan kepuasaan pengguna bank digital di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Survei dilakukan secara online pada akhir Februari 2025, yang melibatkan 300 responden dari berbagai wilayah di Indonesia, mencakup pria dan perempuan berusia 18-55 tahun dari berbagai tingkat sosial ekonomi.
Ipsos juga menemukan tiga hal yang paling sering dilakukan oleh masyarakat ketika menggunakan produk bank digital, yaitu top up e-wallet sebesar 76 persen, pembayaran QRIS sebesar 71 persen, dan kemudahan transfer antarbank sebesar 70 persen," demikian laporan dari hasil riset tersebut, Minggu, (16/3).
Kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi mutlak menjadi hal yang penting bagi masyarakat dalam menggunakan bank digital. Selain itu, kepercayaan terhadap bank digital menjadi nilai unggul untuk para pemain di sektor bank digital dalam meningkatkan minat masyarakat untuk memilih bank digital tersebut.
Hasil survei menunjukkan SeaBank dinilai unggul sebagai bank digital yang memiliki reputasi baik dan terpercaya dengan skor 59 persen. Hal ini diperkuat juga dengan adanya kolaborasi antara SeaBank dengan salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, yaitu Shopee.
ADVERTISEMENT
Disusul oleh Bank Jago 26 persen dan Bank Neo 22 persen. Ipsos melihat kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi mutlak menjadi hal yang penting bagi masyarakat dalam menggunakan bank digital.
“Selain itu, kepercayaan terhadap bank digital menjadi nilai unggul untuk para pemain di sektor bank digital dalam meningkatkan minat masyarakat untuk memilih bank digital tersebut,” tulis Ipsos.
Dalam studi ini juga menunjukan bahwa popularitas bank digital di Indonesia lebih disukai oleh kalangan anak muda, terutama Gen Z dan Milenial yang aktif menggunakan layanan keuangan digital.
SeaBank juga menjadi bank digital yang memiliki popularitas tertinggi di kalangan Gen Z dan Milenial. Lebih dari 50 persen responden berusia 25-44 tahun memilih SeaBank sebagai bank digital favorit mereka.
ADVERTISEMENT
Nomor dua diduduki oleh Bank Jago dengan 32 persen, diikuti oleh Bank Neo yang dipilih oleh 28 persen responden dari kelompok usia yang sama.
Ipsos memandang para pemain bank digital terus bersaing dalam menawarkan fitur dan layanan yang semakin relevan bagi kebutuhan pengguna digital di Indonesia.
Selain kepercayaan dan popularitas, masyarakat kini semakin memanfaatkan bank digital untuk keperluan bisnis dan usahanya, terutama untuk skala mikro dan menengah.
Bank digital teratas di kategori ini juga masih SeaBank, dengan 47 persen responden mengasosiasikan sebagai bank digital yang dapat diandalkan menjadi akun bisnis dan usaha mereka. Kemudian diikuti oleh Bank Jago sebanyak 38 persen dan Bank Neo sebanyak 20 persen.
Executive Director Ipsos Indonesia, Andi Sukma, mengatakan pentingnya aspek keamanan, kemudahan dan kepercayaan terhadap produk bank digital dalam rangka menciptakan pengalaman dan kepuasan pelanggan.
ADVERTISEMENT
Andi juga menegaskan mengatakan 300 responden yang mengikuti survei ini merupakan pengguna internet aktif dan memiliki setidaknya satu akun bank digital, serta aktif menggunakannya minimal satu kali dalam sebulan.
Sehingga, studi ini diharapkan bisa memberi pemahaman bagaimana persepsi masyarakat Indonesia terhadap bank digital, terutama dari sisi customer experience.
“Harapannya, hasil riset ini dapat digunakan oleh para pelaku industri bank digital untuk terus meningkatkan kinerja, guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital,” kata Andi.