Riset: Kartu Prakerja Dongkrak Penghasilan Peserta hingga 21 Persen

9 Februari 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Program Kartu Prakerja menjadi salah satu inisiatif pemerintah dalam penanganan COVID-19. Studi menunjukkan salah satu manfaat dari program ini yaitu meningkatkan penghasilan bagi peserta atau pekerja berkisar 17-21 persen, atau sekitar Rp 255.000 – 315.000, jika rata-rata upah penerima sebesar Rp 1,5 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
“Beberapa penerima kartu prakerja menyatakan pendapatan mereka meningkat setelah mengikuti program,” kata Peneliti Presisi Indonesia Widdi Mugijayani di webinar Diseminasi Hasil Studi Kartu Prakerja virtual, Rabu (9/2).
Program Kartu Prakerja mendukung penerimanya untuk dapat menemukan pekerjaan sampingan sebagai sumber tambahan pendapatan, misalnya penjualan online e-commerce.
Kenaikan upah terjadi lebih tinggi lagi pada sampel yang mengalami perubahan status kebekerjaan, dari menganggur menjadi bekerja, sebesar 31,6 persen.
Widdi mengatakan partisipasi dalam program Kartu Prakerja berkorelasi dengan peningkatan pendapatan perempuan sebesar 33 persen relatif terhadap perempuan non penerima.
“Peningkatan itu menjadi sinyal yang baik untuk mempersempit kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan di Indonesia,” ujarnya.
Namun, Widdi melihat kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan masih terjadi. Rata-rata upah laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan perempuan. Salah satu penyebabnya yaitu perbedaan karakteristik kerja.
ADVERTISEMENT
Studi “Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja Sebagai Program Pemulihan COVID-19” ini didukung oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Presisi Indonesia, Pemerintah Jepang, dan United Nation Development Programme (UNDP).
Survei dilakukan mulai dari 24 September hingga 1 November 2021. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 2156 orang.
“Pemilihan sampel seselektif mungkin agar bisa mempresentasikan seluruh populasi dari program Kartu Prakerja,” tutupnya.