Riset Kredivo: Layanan PayLater Makin Moncer Saat Pandemi

9 Juni 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Kredivo Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Kredivo Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Platform kredit digital, Kredivo dan Katadata Insight Center kembali meluncurkan riset tahunan edisi kedua tentang Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia 2021. Riset kali ini dilengkapi dengan analisis perilaku pembayaran konsumen dan penggunaan PayLater di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Riset ini dilakukan dengan mengolah data primer yaitu 10 juta sampel transaksi dari enam pemain e-commerce terbesar Indonesia dalam kurun waktu Januari-Desember 2020 serta diperkuat oleh survei online.
Sepanjang tahun 2020, rata-rata nilai transaksi e-commerce mengalami kenaikan pada hampir semua kategori produk jika dibandingkan dengan realisasi 2019. Selain itu metode pembayaran menggunakan PayLater pun terpantau meningkat selama pandemi.
“Dari konsumen yang menyatakan pernah menggunakan PayLater, 55 persen pengguna, baru menggunakannya di saat pandemi. Selain untuk membeli kebutuhan mendesak atau berbelanja dengan cicilan pendek, sebanyak 41 persen konsumen memilih fitur PayLater untuk mengontrol cash flow (pengeluaran bulanan),” ujar VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/6).
ADVERTISEMENT
Menurut Indina layanan PayLater berpotensi semakin diminati sebagai pembayaran karena dinilai cepat, aman, dan nyaman. PayLater bahkan menjadi salah satu pembayaran digital yang tumbuh paling cepat di e-commerce dalam satu tahun terakhir.
Tampilan dashboard aplikasi Kredivo. Foto: Dok Kredivo
Indina mengatakan dalam riset ini juga terlihat bahwa hampir 90 persen konsumen menyadari bahwa PayLater merupakan sebuah opsi pembayaran. Mereka yang sudah menggunakan PayLater merasa sangat puas dan 50 persen di antaranya berencana menggunakan PayLater lebih sering daripada sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengatakan semakin maraknya penggunaan PayLater merupakan salah satu dampak pandemi. Menurutnya, pandemi membawa banyak perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat sehari-hari, termasuk pilihan orang dalam melakukan pembayaran.
Menurut Bima, fenomena ini menarik untuk dicermati sebab memuat perubahan tren perilaku konsumen online. Hal ini penting bukan hanya bagi pelaku industri e-commerce tapi juga para penyedia layanan digital pendukung ekosistem e-commerce seperti fintech.
ADVERTISEMENT
“Industri digital memang ditantang untuk terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan konsumen. Seiring meningkatnya popularitas e-commerce maupun paylater sebagai metode pembayaran selama setahun terakhir, kami berharap riset Kredivo ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital negeri lebih cepat lagi,” ujarnya.
Adapun riset ini menggunakan data primer pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi, terdiri dari lima kelompok umur dan pendapatan serta ditentukan berdasarkan random sampling. Penelitian yang dilakukan pada kuartal I 2021 tersebut juga menganalisa profil dan tipe-tipe konsumen yang berbelanja online dari berbagai aspek, termasuk gender, umur, dan lokasi, hingga menggali lebih jauh jenis-jenis produk yang dibeli oleh konsumen.
Sedangkan perilaku pembayaran konsumen dianalisis secara khusus dengan menggunakan data yang diperoleh dari survei online yang berlangsung pada tanggal 26-30 Maret 2021 dengan 3.560 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat dan pelaku industri bisa mengunduh riset Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia 2021 ini di www.finaccel.co.
ADVERTISEMENT