Risma Beberkan Target dan Anggaran Penerima Bansos Tunai di 2021

4 Januari 2021 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos Tri Rismaharini dalam sambutannya usai serah terima jabatan dengan Mensos Ad Interim Muhadjir Effendy di kantor Kementerian Sosial, Jakarta (23/12). Foto: Kemensos RI
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Tri Rismaharini dalam sambutannya usai serah terima jabatan dengan Mensos Ad Interim Muhadjir Effendy di kantor Kementerian Sosial, Jakarta (23/12). Foto: Kemensos RI
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma, sudah menargetkan para penerima bantuan tunai yang meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Penerima PKH ditargetkan mencapai 10 juta keluarga dengan anggaran Rp 28,71 triliun. Sementara itu Kartu Sembako dianggarkan Rp 45,12 triliun dengan target penerima 18,8 juta keluarga.
"Bansos tunai target penerima 10 juta keluarga dengan anggaran Rp 12 triliun," kata Risma saat peluncuran bantuan tunai secara virtual, Senin (4/1).
Risma menjelaskan PKH akan disalurkan setiap 3 bulan sekali atau di Januari, April, Juli, dan Oktober. Ia berharap PKH bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan pendidikan anak, mengurangi beban keluarga, kebutuhan dasar modal usaha, dan sebagian untuk ditabung.
Mensos Tri Rismaharini saat blusukan bertemu pemulung dan gelandangan di aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial, Jakarta. Foto: Kemensos RI
Sementara untuk Kartu Sembako diserahkan dalam bentuk bantuan pangan nontunai senilai Rp 200.000 per bulan. Sedangkan Bansos Tunai senilai Rp 300.000 per bulan yang diberikan kepada masyarakat diluar penerima PKH dan Kartu Sembako.
ADVERTISEMENT
Risma menjelaskan khusus di bulan Januari ini, PKH ditargetkan terealisasi Rp 7,17 triliun, Kartu Sembako ditargetkan bisa capai Rp 3,76 triliun, dan Bansos Tunai bisa mencapai Rp 3 triliun.
“Sehingga keseluruhan anggaran yang disalurkan bulan Januari sebesar Rp 13,93 triliun,” ungkap Risma.
Risma menginginkan bantuan yang disiapkan bisa tersalurkan secara maksimal termasuk penggunaannya. Penyaluran bantuan rencananya akan melibatkan bank milik negara dan PT POS.