Ritel Modern Mulai Batasi Pembelian Beras 10 Kg/ Hari untuk Hindari Panic Buying

3 Oktober 2023 19:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rak beras di Super Indo Jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur pada Selasa (3/10/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rak beras di Super Indo Jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur pada Selasa (3/10/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah toko ritel modern memberlakukan pembatasan pembelian beras hanya 10 kg per hari ke konsumen. Hal ini dilakukan lantaran stok beras yang mulai seret.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantau kumparan di Jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur, toko ritel Alfamart dan Indomaret telah memberlakukan pembatasan tersebut mulai hari ini.
"Oh iya nih, gak bisa lebih dari dua belinya (beras), ini kebijakan perusahaan,” tutur Niken saat ditemui pada Selasa (3/10).
Ditemui terpisah, pramuniaga Indomaret, Ari Wibowo juga mengatakan hal serupa. "Sudah ada pembatasan, untuk semua jenis beras premium maksimal 2 bungkus atau 10 kg per orangnya," tutur Ari, Selasa (3/10).
Ari menyebutkan, pembatasan ini juga ditujukan agar pelanggan tidak melakukan panic buying atau membeli barang dalam jumlah banyak saat terjadi kelangkaan.
“Suka ada orang yang borong kan, sama kayak pas dulu minyak goreng langka,” tambah Ari.
Rak beras di Super Indo Jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur pada Selasa (3/10/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Berbeda dengan Alfamart dan Indomaret, Super Indo telah memberlakukan pembatasan pembelian ini sejak sepekan yang lalu.
ADVERTISEMENT
Pramuniaga Super Indo, Arif Dwi Putri menyebutkan pembatasan tersebut merupakan buntut dari meroketnya harga beras yang berujung pada kelangkaan stok.
Bahkan pihak Super Indo telah memasang imbauan di rak-rak beras yang berisi “pembelian produk beras all variant maksimal 2pcs/konsumen/hari”.
"Stok lagi susah juga dari supplier-nya. Sudah lama dari seminggu yang lalu (pembatasan beras)," kata Arief.

Alasan Bapanas Batasi Pembelian Beras

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan, pembelian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern dibatasi 2 kemasan sebagai salah satu upaya mendorong masyarakat bijak berbelanja.
“Ini karena beras SPHP harganya telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.900 per kg dan setiap rumah logikanya cukup dengan 2 pack. Apalagi kualitas beras SPHP Bulog ini berkualitas premium. Tentunya masyarakat kami ajak bersama untuk senantiasa berbelanja bijak, yang artinya sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu belanja berlebihan di atas kebutuhan normal,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (3/10).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjawab pertanyaan wartawan usai pembongkaran muat pengadaan gula di Tanjung Priok, Sabtu (1/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Arief menuturkan, pembatasan pembelian beras SPHP di ritel modern merupakan upaya memastikan stok beras yang dikelola pemerintah aman dan akan terus diperkuat, terlebih dalam menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino.
Namun, pembatasan pembelian hanya berlaku untuk beras SPHP dari Bulog. Sedangkan untuk beras komersial bergantung pada kebijakan masing-masing ritel.
Lebih lanjut Arief menyampaikan, stok beras Bulog aman dan secured stock di 1,8 juta ton. Kemudian di November ini akan bertambah lagi sehingga totalnya menjadi 2 juta ton. Meski ada penurunan produksi beras nasional, terutama jelang akhir tahun, Bapanas optimistis kebutuhan konsumsi nasional terhadap beras tercukupi.