Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Emiten bidang IT, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) diketahui ternyata sering melakukan restatemen laporan keuangan alias revisi. Tidak hanya di sepanjang 2020 saja, perseroan ternyata sudah melakukan praktik revisi sejak 2019.
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba menelusuri riwayat laporan keuangan perusahaan pada 2019 dan 2020. Dari laporan kinerja tersebut terlihat bahwa pendapatan MCAS mengalami fluktuasi dalam dua tahun terakhir. Begitu juga dengan perolehan laba bersih MCAS yang tercatat tidak stabil dan menjadi komponen yang selalu direvisi.
Bahkan revisi pada besaran laba bersih cenderung sangat signifikan. Hasil revisi selalu berada di bawah laporan yang disajikan di awal.
Berdasarkan keterbukaan BEI, pada kuartal I 2019, MCAS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,03 triliun dengan beban pokok sebesar Rp 1,96 triliun. Pada kuartal tersebut perseroan juga mencatatkan keuntungan investasi sebesar Rp 17,73 miliar sehingga laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 35,49 miliar.
ADVERTISEMENT
Kemudian laporan tersebut direvisi. Adapun salah satu komponen yang diganti adalah keuntungan investasi yang ternyata tidak sebesar laporan pertama yaitu hanya sebesar Rp 9,88 miliar. Sehingga sejatinya MCAS hanya mengantongi laba bersih sebesar Rp 27,5 miliar.
Begitu juga pada kuartal II 2019. Pada kuartal ini perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,5 triliun. Naik dua kali lipat dibanding pendapatan pada kuartal sebelumnya. Namun lagi-lagi perseroan merevisi keuntungan investasi yang awalnya dilaporkan Rp 58,75 miliar, ternyata hanya Rp 9,5 miliar.
Sehingga laba bersih yang awalnya dilaporkan sebesar Rp 90,78 miliar ternyata hanya Rp 41,28 miliar setelah direvisi. Meski demikian laba bersih ini naik 51 persen dibanding capaian pada periode sebelumnya.
Pada kuartal III 2019, perseroan kembali melakukan koreksi atas laporan keuangan yang disajikan. Pada kuartal tersebut MCAS mengantongi pendapatan Rp 7,8 triliun dengan beban usaha 7,6 triliun. Awalnya MCAS melaporkan memperoleh keuntungan investasi sebesar Rp 103,06 miliar.
ADVERTISEMENT
Namun angka tersebut kemudian dikoreksi menjadi Rp 53,89 miliar. Sedangkan pada pos laba bersih, awalnya perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 144,75 miliar. Meski setelah direvisi laba bersih perseroan diketahui hanya sebesar Rp 95,57 miliar.
Lalu pada laporan tahunan, MCAS melaporkan sepanjang 2019 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 11,09 triliun dengan beban usaha sebesar Rp 10,83 triliun. Sepanjang tahun 2019 perseroan juga mengeklaim meraup laba sebesar Rp 152,34 miliar.
Setelah perseroan mencatatkan laba bersih sepanjang 2019, MCAS justru melaporkan kerugian di sepanjang 2020. Meskipun kerugian baru terlihat setelah perseroan menyajikan ulang laporan keuangan mereka. Di kuartal I 2020, MCAS merugi Rp 184,03 miliar, kemudian di kuartal II perseroan kembali rugi Rp 141,98 miliar. Sedangkan di kuartal III 2020 barulah perseroan mencatatkan laba Rp 17,87 miliar. Artinya secara year on year, laba bersih perseroan anjlok sebesar 82 persen.
ADVERTISEMENT
PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) merupakan penyedia self-kiosk digital dan layanan solusi IT yang inovatif. M Cash menawarkan beragam produk digital seperti pulsa dan token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, e-ticket dan voucher digital. Perseroan merupakan anak usaha dari Kresna Graha Investama.
Sebelumnya, saham MCAS ramai dibicarakan karena ada dua publik figur yang mempromosikan saham tersebut. Keduanya yaitu Raffi Ahmad dan Ari Lasso. Promosi tersebut terasa janggal sebab Raffi terkenal sebagai selebriti endorser di Indonesia.
Sementara itu Direktur & Corporate Secretary MCAS Rachel Stephanie Siagian membantah perseroan melakukan endorsement pada kedua publik figur tersebut.
“Perseroan ataupun grup perseroan tidak melakukan endorsement dengan kedua public figure tersebut untuk merekomendasikan saham perseroan,” ujar Stephanie dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
Stephanie mengeklaim bahwa keputusan investasi dari Raffi Ahmad dan Ari Lasso merupakan keputusan personal. Selain itu MCAS juga mengeklaim tidak memiliki hubungan bisnis dengan keduanya.
“Perseroan tidak memiliki hubungan bisnis dengan kedua public figure tersebut,” tegas Stephanie.