Rosan Cari Investasi Rp 13.528 T dalam 5 Tahun Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%

4 Desember 2024 13:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Rosan Roeslani mengungkapkan target investasi yang harus ia kejar dalam 5 tahun pemerintahan Prabowo. Menurut Rosan, Bappenas memberikan target angka investasi sebesar Rp 13.528 triliun selama 2024-2929.
ADVERTISEMENT
Rosan mengatakan, target investasi itu harus dicapai bila ingin pertumbuhan ekonomi bisa berada di angka 6-8 persen per tahunnya.
"Untuk mencapai angka Rp 13.528 triliun, angka ini dibikin Bappenas, yang diberikan kepada kami untuk pencapaian bagaimana investasi ini menjadi salah satu ujung tombak dari pencapaian 8 persen," ujar Rosan dalam rapat dengan Komisi XII pada Selasa (3/12).
Rosan menjelaskan, target selama 5 tahun itu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berikut rinciannya.

Target investasi 2024-2029

Target pertumbuhan ekonomi 2024-2029

Penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi

ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat memang dari 2024 sampai 2029 peningkatannya secara rata-rata 16,75 persen per tahun, jadi ini angka yang diberikan Bappenas pada kami. Tugas yang diamanahkan selalu meningkatkan investasi baik dalam negeri maupun luar negeri agar pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai sampai 8 persen," tutur Rosan.
Target investasi itu akan dikejar dengan sejumlah program strategis tahun 2025. Di antaranya pengembangan dari investment project credit to over, kedua peningkatan OSS, termasuk integrasi sistem dari kementerian dan lembaga.
Kemudian fasilitas berusaha terkait masterlist, tax holiday, tax allowance, bisa direalisasikan segera. Lalu, lanjut Rosan, promosi dalam forum internasional terkait investasi dan hilirisasi.
Fasilitasi penyelesaian masalah penanaman modal, perundingan kerja sama penanaman modal bilateral, regional, multilateral, kajian hilirisasi investasi strategis dan rencana aksi nasional, hingga peningkatan daya saing investasi dan penguatan pemberdayaan UMKM.
ADVERTISEMENT