Rosan: Investasi Indonesia dan Afrika Terus Menguat

2 September 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat ditemui di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat ditemui di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan investasi Indonesia dan Afrika terus menguat serta memperlihatkan hubungan ekonomi yang kuat antara dua wilayah.
ADVERTISEMENT
“Indonesia telah berinvestasi di negara-negara kunci di Afrika. Ini menunjukkan komitmen kami untuk kesejahteraan bersama, dengan perusahaan Indonesia yang beroperasi di 8 negara di Afrika," jelas Rosan dalam pidato kuncinya di acara Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) sesi ketiga, di Nusa Dua, Bali (01/09/2024).
Ia mengatakan, beberapa investasi Indonesia di Afrika, di antaranya Pertamina yang berinvestasi di sektor energi di Kenya dan Tanzania.
Kemudian, Medco Energy di sektor industri minyak dan gas di Mozambik, serta Bio Farma dan Wings Group di sektor farmasi dan barang konsumsi di Kenya.

Total Nilai Investasi

Rosan menuturkan, total investasi Indonesia di negara-negara Afrika mencapai US$2,09 miliar (periode 2019-triwulan II-2024). Sementara itu, total investasi negara-negara Afrika di Indonesia mencapai US$1,73 miliar.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang mengangkat tema “Harnessing Trade and Investment Potentials for Inclusive Economic Growth”, Rosan menambahkan, pada 2023 perdagangan bilateral antara Indonesia dan Afrika meningkat pesat.
Indonesia mengekspor barang jadi, sedangkan impor Indonesia dari Afrika berupa bahan mentah. Indonesia juga meningkatkan perjanjian investasi melalui Bilateral Investment Treaties (BIT) dengan negara-negara Afrika untuk memastikan iklim investasi yang stabil.

Investasi Perdagangan Lebih Inklusif

Sementara itu, Secretary General United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) Rebeca Grynspan, yang hadir sebagai panelis menjelaskan, di era poli-globalisasi seperti sekarang ini, situasi menjadi lebih baik karena investasi dan perdagangan lebih inklusif dan terdesentraslisasi, tidak terpusat di satu wilayah.
“Dalam lima tahun ke depan Global Gross Domestic Product (GDP) mencapai US$30 triliun dan sepertiganya berasal dari negara-negara selatan (Global South),” jelas Rebeca.
ADVERTISEMENT
IAPF merupakan rangkaian dari Indonesia-Africa Forum 2024 yang digelar pada 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Bali.
Menteri Investasi/Kepala BKPM hadir mendampingi Presiden Republik Indonesia dalam High Level Forum Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) 2024. HLF MSP 2024 dihadiri oleh 1.275 peserta perwakilan dari 26 negara.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio