Rosan Roeslani Sebut Presiden Prabowo Dukung Langsung Investasi Lotte di Cilegon

29 April 2025 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melakukan kunjungan ke kawasan industri PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) di Cilegon, Rabu (11/9/2024). Foto: Kementerian Investasi/BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melakukan kunjungan ke kawasan industri PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) di Cilegon, Rabu (11/9/2024). Foto: Kementerian Investasi/BKPM
ADVERTISEMENT
Pembangunan pabrik petrokimia Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, mendapat sinyal dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan, dalam pertemuan dengan pimpinan Lotte di Korea Selatan, pihak Lotte meminta Indonesia terlibat lebih jauh dalam proyek petrokimia tersebut. Presiden Prabowo, yang turut hadir dalam pertemuan, langsung merespons positif dan membuka peluang partisipasi.
“Waktu itu dari Lotte menyampaikan sebenarnya beberapa investasi, dan dari Lotte, dari Presiden langsung sebenarnya membuka diri untuk dan antara masuk ke dalam proyek petrochemical-nya mereka,” kata Rosan di kantornya, Selasa (29/4).
Rosan menjelaskan, komunikasi dengan Lotte sudah dilakukan bahkan sebelum pertemuan dengan presiden. Kementerian Investasi telah menjajaki rencana investasi ini dan sedang mempelajarinya secara mendalam. Ia menekankan, pemerintah serius untuk menciptakan ekosistem investasi yang lebih bersahabat dan responsif terhadap kebutuhan investor asing.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik kemajuan itu, Rosan juga menyentil sejumlah kendala yang masih dirasakan oleh investor dalam merealisasikan investasinya.
Menurut Rosan, hambatan yang dihadapi Lotte sejauh ini lebih banyak berasal dari instansi lain di luar Kementerian Investasi.
Meski enggan menyebut secara spesifik lembaga mana yang dimaksud, Rosan berharap persoalan tersebut bisa segera diselesaikan.
“Kalau boleh saya sampaikan di tempat (kementerian/lembaga) lain ya (masalahnya), di tempat lain, itu yang diharapkan bisa lebih cepat gitu ya. Bukan di kami nih, tapi mohon maaf saya tidak kasih tahu di tempat lainnya enggak enak menurut saya,” katanya.
Presiden Prabowo langsung merespons keluhan tersebut dan meminta agar seluruh hambatan segera dilaporkan secara tertulis kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
ADVERTISEMENT
"Beliau menyampaikan, oke kendala itu apa saja, tuliskan dan kirimkan segera kepada beliau, kepada kami, dan investasi agar kami pun juga bisa ikut menindaklanjuti kendala-kendala yang berada di ESRC atau pemerintahan lain,” ujar Rosan.
Untuk memperkuat langkah konkret, pemerintah menugaskan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara melakukan kajian dan tindak lanjut partisipasi Indonesia dalam proyek petrokimia Lotte.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melakukan kunjungan ke kawasan industri PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) di Cilegon, Rabu (11/9/2024). Foto: Kementerian Investasi/BKPM
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers terkait hasil kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
“Dalam kesempatan tadi Lotte menawarkan partisipasi Indonesia dan presiden secara prinsip setujui Indonesia partisipasi ke proyek tersebut, dan diberikan tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindaklanjut investasi tersebut,” ujar Airlangga.
ADVERTISEMENT
Proyek pabrik petrokimia LCI dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada September atau Oktober 2025, mundur dari target semula yaitu Maret 2025.
Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 3,1 juta ton per tahun dan diperkirakan menyerap sekitar 14 ribu tenaga kerja. Produk yang akan dihasilkan mencakup etilen, propilen, dan polipropilen — bahan baku penting untuk berbagai industri manufaktur.
Dalam kunjungan delegasi ke Korea Selatan, pemerintah juga bertemu dengan sejumlah investor besar asal Negeri Ginseng. Total komitmen investasi dari 19 grup perusahaan Korea mencapai USD 15,4 miliar, dengan rencana tambahan investasi senilai USD 1,7 miliar.
Dari sektor lain, sejumlah nama besar seperti Hyundai, POSCO, hingga Ecopro dan KCC Glass juga menyampaikan perkembangan dan rencana ekspansi mereka di Indonesia. Para investor menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan respons cepat pemerintah dalam mendukung bisnis mereka di Tanah Air.
ADVERTISEMENT